Jakarta (ANTARA) - Juara kelas berat Ultimate Fighting Championship
(UFC) Jon Jones telah didakwa dengan dua pelanggaran ringan dalam kasus yang melibatkan agen penguji narkoba yang melaporkan ke polisi tentang dugaan pelanggaran selama pengumpulan sampel di rumah Jones pada 30 Maret 2024.

"Jones didakwa melakukan penyerangan, pelanggaran ringan, dan mengganggu komunikasi," demikian keterangan yang dikutip dari laman MMA fightong di Jakarta, Selasa.

Sidang virtualnya dijadwalkan pada 17 Juli 2024 di New Mexico. Perwakilan Pengadilan Bernalillo mengkonfirmasi informasi tersebut dalam email yang dikirim ke MMA Fighting pada Senin (15/7).

Jika terbukti bersalah atas kedua dakwaan penuh tersebut, Jones dapat menghadapi hukuman penjara kurang dari satu tahun, serta denda 1.500 dolar untuk dua pelanggaran ringan.

Peristiwa tersebut bermula agen penguji narkoba dari mitra anti-doping UFC di Drug Free Sport, yang dikirim ke rumah Jones untuk mengumpulkan sampel secara acak.

Setelah tiba, seorang agen yang diidentifikasi sebagai Crystal Martinez mengklaim Jones “tampak gelisah” setelah dia tidak dapat memberikan sampel urin dan malah ditawari kesempatan untuk melakukan tes darah.

Martinez mengklaim Jones kemudian mulai mengajukan pertanyaan kepada mereka termasuk “apakah mereka punya uang” karena dia akan menuntut mereka. Dia juga mengklaim bahwa Jones diduga mengambil telepon dan “mulai merekamnya".

Martinez mengatakan kepada polisi bahwa dia takut dengan Jones yang berdiri kurang dari satu kaki darinya selama dugaan insiden tersebut dan dia takut Jones akan memukulnya, setelah dia mempertimbangkan untuk menghentikan tes narkoba dan meninggalkan propertinya.

Jones kemudian mengeluarkan pernyataannya sendiri yang dengan keras menyangkal tuduhan tersebut.

"Saya baru-baru ini dikunjungi oleh penguji ketika saya sedang merayakan ulang tahun dan sedang tidur siang," ujar Jones pada April lalu.

"Saat bangun tidur, saya terkejut dengan ketidakprofesionalan dan protokol yang dilakukan salah satu penguji, yang menyebabkan rasa frustrasi sehingga membuat saya menggunakan kata-kata kotor yang saya sesali," ujarnya lagi.

Jones ingin menekankan bahwa dirinya tidak pernah mengancam, menyerang siapa pun, atau meninggikan suara saya atau atau terlibat dalam segala bentuk penyerangan.

"Sangat disayangkan berita palsu menyebar tanpa pengecekan fakta yang tepat. Saya ingin meyakinkan Anda bahwa saya akan membela diri dengan sekuat tenaga terhadap tuduhan tidak berdasar ini. Faktanya, insiden itu tidak terjadi," ujarnya.

Pada sidang yang dijadwalkan pada 17 Juli, Jones akan diberitahu tentang tuduhan terhadap dirinya dan diminta untuk mengajukan pembelaan.

Hakim kemudian akan menetapkan syarat pembebasan bagi petinju kelas berat UFC tersebut sementara kasusnya tertunda. Kasus ini kemudian akan ditetapkan untuk sidang pengadilan dalam 30 hingga 45 hari.

Jones saat ini sedang dalam tahap awal persiapan untuk kembali beraksi di UFC.

Dia diperkirakan akan mempertahankan gelar kelas beratnya melawan mantan juara Stipe Miocic, dengan pertarungan yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan November di Madison Square Garden di New York.


Baca juga: Khabib Nurmagomedov geser Jon Jones sebagai petarung terbaik UFC

Baca juga: Tersangkut doping, UFC lucuti gelar Jon Jones