Mataram (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDTT), Ivanovich Agusta menyampaikan Menteri Desa (Mendes) PDTT, Abdul Halim Iskandar berkomitmen mengupayakan warga desa memperoleh jaminan tenaga kerja dari BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK).

"Bapak Menteri Desa PDTT berkomitmen bahwa untuk warga desa yang belum tercakup BPJS Ketenagakerjaan dari pemda (pemerintah daerah), maka hendak disusun kebijakan supaya warga desa golongan terbawah ini risiko kerjanya tetap bisa teratasi," kata Ivan, sapaan akrab Ivanovich Agusta dalam Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Lebih lanjut, Ivan menyampaikan pemerintah daerah, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dapat mendorong dan mengupayakan masyarakat desa yang bekerja memperoleh perlindungan atau jaminan ketenagakerjaan.

Baca juga: Kepala BSKDN: Gali potensi desa untuk pembangunan berkelanjutan

Ia mencontohkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, memberikan perlindungan ketenagakerjaan bagi masyarakatnya dengan memanfaatkan dana sawit.

"Di Bengkayang itu menggunakan dana sawit untuk seluruh warga desa yang bekerja," ujar dia.

Sebelumnya, BPI Kemendes PDTT dan BPJS Ketenagakerjaan menjalin kerja sama terkait dengan proteksi kerja bagi warga desa.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) antara kedua belah pihak yang ditandatangani oleh Kepala BPI Kemendes PDTT Ivanovich Agusta dan Deputi Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan, Hendra Nopriansyah di sela acara Pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) Ke-25 di Lapangan Islamic Center Mataram, NTB, Senin (15/7).

"Perjanjian kerja bersama kami (BPI Kemendes PDTT) dengan BPJS Ketenagakerjaan perihal berbagi pakai data proteksi kerja warga desa," kata Ivan.

Penandatanganan perjanjian kerja sama itu juga disaksikan oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.

Terkait dengan Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan, Kepala Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDTT, Fajar Tri Suprapto menjelaskan tujuan penyelenggaraan seminar nasional tersebut.

Baca juga: Pembangunan berkelanjutan upaya wujudkan desa tanpa kemiskinan

Baca juga: Kemendes PDTT: SDGs Desa percepat pencapaian pembangunan


Ia mengatakan Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pemangku kepentingan, akademisi, bahkan warga desa tentang pentingnya pengembangan inovasi dan teknologi dalam pembangunan desa berkelanjutan.

"Seminar ini juga bertujuan mendorong kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat desa dalam menerapkan inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup," kata dia.

Fajar menyampaikan bahwa seminar tersebut diikuti oleh peserta yang terdiri atas para pemangku kepentingan di bidang desa serta pembangunan desa tertinggal, akademisi, praktisi, masyarakat, dan pegiat teknologi tepat guna.