Sejumlah wilayah di Situbondo kekurangan air bersih
16 Juli 2024 12:57 WIB
Seorang warga mengambil air di sumber mata air yang mengecil di Desa Curahtatal, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (2/7/2024). Sebanyak 170 kepala keluarga Dusun Mindi desa tersebut kesulitan air untuk kebutuhan minum saat musim kemarau. ANTARA/ Seno. (ANTARA FOTO/SENO)
Situbondo (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai mengalami kekurangan air bersih karena beberapa titik sumber mata air mulai berkurang memasuki musim kemarau 2024.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto, di Situbondo, Selasa, mencatat ada 11 dusun yang tersebar di delapan desa yang sudah mengalami kekurangan air bersih.
"Sampai dengan hari ini ada 11 dusun di delapan desa berkirim surat permohonan pengiriman bantuan ari bersih kepada kami, dan insya-Allah mulai pekan depan akan kami distribusikan bantuan air bersih," katanya.
Baca juga: Dua desa di Trenggalek mulai alami krisis air bersih
Menurut Sruwi, BPBD Situbondo telah mempersiapkan segala sesuatu dalam rangka untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Ia menyebutkan, dusun-dusun yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih dampak dari berkurangnya sumber mata air sebanyak 13 dusun.
"Seperti tahun lalu ada 13 lokasi yang kekurangan air bersih, tetapi untuk sementara ada 12 dusun yang mengirim surat permohonan pengiriman bantuan air bersih," kata Sruwi.
Baca juga: BPBD Pamekasan data desa rawan kekeringan
Tidak hanya mempersiapkan bantuan pengiriman air bersih ke lokasi kekurangan air bersih, katanya, pemerintah daerah setempat juga menyiapkan bantuan tandon air di dusun terdampak.
"Kami siap mengirimkan tandon air, dengan catatan tempat tandon disiapkan oleh pemerintahan desa setempat," ujar Sruwi.
Ada 11 dusun tersebar di delapan desa yang sudah mulai mengalami kekurangan air bersih, yakni Dusun Sokaan, Desa Gunung Putri (Kecamatan Suboh), Dusun Toba, Desa Rajekwesi (Kecamatan Kendit), Dusun Bendhire dan Curahtemu, Desa Sumberejo (Kecamatan Banyuputih), Dusun Belengguan dan Labuhan Merak, Desa Sumberwaru (Kecamatan Banyuputih).
Baca juga: 26 desa di Ponorogo masuk zona rawan bencana kekeringan
Kemudian Dusun Bendusa, Desa Jatisari (Kecamatan Arjasa), Dusun Jambaran dan Krajan, Desa Plalangan (Kecamatan Sumbermalang), Dusun Krajan, Desa Kembangsari (Kecamatan Jatibanteng), dan Dusun Jerukan, Desa Selomukti (Kecamatan Melandingan).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto, di Situbondo, Selasa, mencatat ada 11 dusun yang tersebar di delapan desa yang sudah mengalami kekurangan air bersih.
"Sampai dengan hari ini ada 11 dusun di delapan desa berkirim surat permohonan pengiriman bantuan ari bersih kepada kami, dan insya-Allah mulai pekan depan akan kami distribusikan bantuan air bersih," katanya.
Baca juga: Dua desa di Trenggalek mulai alami krisis air bersih
Menurut Sruwi, BPBD Situbondo telah mempersiapkan segala sesuatu dalam rangka untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Ia menyebutkan, dusun-dusun yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih dampak dari berkurangnya sumber mata air sebanyak 13 dusun.
"Seperti tahun lalu ada 13 lokasi yang kekurangan air bersih, tetapi untuk sementara ada 12 dusun yang mengirim surat permohonan pengiriman bantuan air bersih," kata Sruwi.
Baca juga: BPBD Pamekasan data desa rawan kekeringan
Tidak hanya mempersiapkan bantuan pengiriman air bersih ke lokasi kekurangan air bersih, katanya, pemerintah daerah setempat juga menyiapkan bantuan tandon air di dusun terdampak.
"Kami siap mengirimkan tandon air, dengan catatan tempat tandon disiapkan oleh pemerintahan desa setempat," ujar Sruwi.
Ada 11 dusun tersebar di delapan desa yang sudah mulai mengalami kekurangan air bersih, yakni Dusun Sokaan, Desa Gunung Putri (Kecamatan Suboh), Dusun Toba, Desa Rajekwesi (Kecamatan Kendit), Dusun Bendhire dan Curahtemu, Desa Sumberejo (Kecamatan Banyuputih), Dusun Belengguan dan Labuhan Merak, Desa Sumberwaru (Kecamatan Banyuputih).
Baca juga: 26 desa di Ponorogo masuk zona rawan bencana kekeringan
Kemudian Dusun Bendusa, Desa Jatisari (Kecamatan Arjasa), Dusun Jambaran dan Krajan, Desa Plalangan (Kecamatan Sumbermalang), Dusun Krajan, Desa Kembangsari (Kecamatan Jatibanteng), dan Dusun Jerukan, Desa Selomukti (Kecamatan Melandingan).
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: