Beijing (ANTARA) - Sebuah kajian antidoping menemukan bahwa World Aquatics telah bersikap "transparan dan kolaboratif" dalam tinjauannya perihal kasus kontaminasi yang melibatkan 23 perenang China.

Sebanyak 23 perenang China dinyatakan positif menggunakan trimetazidine (TMZ) pada Januari 2021 usai diduga tanpa sadar terpapar zat itu melalui kontaminasi.

Setelah melakukan penyelidikan, Badan Antidoping China (Chinese Anti-Doping Agency/CHINADA) memutuskan bahwa temuan analitis yang merugikan (adverse analytical finding/AAF) terkait TMZ merupakan insiden massal terisolasi yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang telah terkontaminasi TMZ oleh para atlet tersebut saat mereka berpartisipasi dalam ajang itu.

Kemudian, diputuskan bahwa para atlet yang terlibat akan "dianggap tidak melakukan kesalahan atau kelalaian, dan kasus AAF tersebut seharusnya tidak diajukan sebagai pelanggaran aturan antidoping (anti-doping rule violation/ADRV)."

Pada Mei 2024, World Aquatics Bureau membentuk komite peninjau audit antidoping untuk memeriksa proses dan prosedur yang dilakukan oleh World Aquatics "dalam menangani tidak hanya Kasus TMZ, tetapi semua kasus doping yang berada di bawah yurisdiksinya."
Dalam laporan tinjauan yang dirilis pada Senin (15/7), komite itu menemukan bahwa badan pengatur olahraga air dunia tersebut telah bersikap "transparan dan kolaboratif selama tinjauan audit itu."


"Komite tidak mengidentifikasi adanya penyimpangan, salah kelola, atau hal yang disembunyikan oleh FINA dalam tinjauannya perihal Kasus TMZ atau keputusannya untuk tidak mengajukan banding atas keputusan CHINADA terkait kasus tersebut," urai laporan itu.

"Proses dan prosedur yang diterapkan oleh FINA pada 2021 telah sesuai dengan prosedur operasional FINA pada saat itu, prosedur operasional yang diterima secara umum oleh federasi-federasi internasional lainnya, dan kewajibannya berdasarkan Kode Antidoping Dunia."

Mulai 1 Januari 2022, World Aquatics melimpahkan berbagai peran dan tanggung jawab antidoping tambahan, termasuk manajemen hasil, kepada International Testing Agency, sebuah organisasi internasional yang dibentuk untuk mengelola program antidoping, terpisah dari federasi-federasi internasional, penyelenggara ajang utama, dan semua organisasi antidoping lainnya yang meminta dukungan.

FINA mengubah namanya menjadi World Aquatics pada Desember 2022.