Bantul (ANTARA) - Padat karya yang diprogramkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong peningkatan ekonomi wilayah pedesaan melalui penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan kualitas infrastruktur.

"Padat karya tidak hanya bertujuan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk membangun infrastruktur yang mendukung mobilitas barang dan jasa di pedesaan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada peletakan batu pertama kegiatan padat karya pengembangan potensi desa di Imogiri, Bantul, Selasa.

Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan terus menggalakkan program padat karya sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pedesaan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

"Padat karya memiliki manfaat ganda, pertama adalah penyerapan tenaga kerja. Pada kegiatan padat karya pengembangan potensi desa ini ada lebih dari 1.200 tenaga kerja yang terlibat dalam proyek padat karya di Bantul," katanya.

Baca juga: Pemkab Bantul rampungkan proyek padat karya BKK DIY Rp32 miliar

Bupati juga mengatakan, program ini tidak hanya memberikan pekerjaan bagi masyarakat setempat, tetapi juga meningkatkan infrastruktur pedesaan seperti pembangunan jalan cor blok yang mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari.

Pada tahun anggaran 2024, padat karya yang digulirkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul lebih dari 500 titik lokasi padat karya, dengan sebagian besar didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul, APBD DIY, dan Dana Keistimewaan saat ini.

"Program padat karya kami tempatkan sebagai salah satu metode untuk pengembangan infrastruktur pedesaan karena efek positifnya yang langsung dirasakan oleh masyarakat," katanya.

Baca juga: PUPR: Program PISEW 2024 sasar 738 lokasi dukung ekonomi kerakyatan

Sementara itu, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Mujahid Amirudin mengatakan, program padat karya tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, akan tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran, memupuk rasa kebersamaan, serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan sosial dasar," katanya.

Dia mengatakan, padat karya pengembangan potensi desa yang saat ini berjalan menyasar 50 lokasi dengan melibatkan 1.700 tenaga kerja. Pekerjaan meliputi pembangunan jalan cor blok, talud, dan drainase, yang diharapkan selesai akhir Juli 2024.

"Padat karya sebagai komitmen dalam mempercepat pembangunan ekonomi lokal melalui peningkatan infrastruktur pedesaan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi pembangunan," katanya.