Guiyang (ANTARA) - Dikelola oleh Kevin Cillen Michael E., seorang warga Belgia berusia 28 tahun yang tertarik pada segala sesuatu tentang tanah, sebuah peternakan keluarga ekologis unik yang terletak di jantung pegunungan di Desa Xiasi, wilayah Dushan, Provinsi Guizhou, China.

Bersama orang tua dan saudara-saudaranya, Kevin menggabungkan teknik peternakan Barat dengan praktik-praktik pedesaan setempat untuk mengembangkan "oasis ekologis" di daerah terpencil.
Sebuah foto tak bertanggal ini menunjukkan Patrick Jan Cillen, ayah Kevin Cillen Michael E., sedang memeriksa seekor kambing di peternakannya di Desa Xiasi, wilayah Dushan, Provinsi Guizhou, China. (Xinhua/Tao Liang)
Kevin Cillen Michael E. (kanan) dan ayahnya terlihat di peternakannya di Desa Xiasi, wilayah Dushan, Provinsi Guizhou, China, pada 13 Juni 2024. (Xinhua/Tao Liang)

Dikelilingi oleh bukit-bukit hijau dan kicauan burung yang merdu, keluarga itu mendedikasikan diri mereka pada tanah, tanpa kenal lelah mengejar impian mereka untuk beternak di China.

Perjalanan mereka dimulai pada tahun 2000 ketika ibu Kevin, Hetty Cillen Bottheft, mengunjungi China sebagai sukarelawan untuk pertama kalinya.

Pemandangan yang memesona dan permadani budaya yang kaya di Guizhou telah memikatnya, mendorongnya untuk menjadikan negara asing itu sebagai rumahnya. Tak lama kemudian, ayah Kevin, Patrick Jan Cillen, bergabung dengannya di Guizhou.

Pada 2017, keluarga itu memulai babak baru, pindah ke Xiasi untuk menyewa sebidang tanah di tengah hutan setempat dan membangun sebuah peternakan ekologis.

Dari nol, mereka membangun fondasi, meratakan lahan, menyemai padang rumput, serta mendapatkan domba dan anak ayam untuk dibesarkan.
Kevin Cillen Michael E. memeriksa kelinci di peternakannya di Desa Xiasi, wilayah Dushan, Provinsi Guizhou, China, pada 13 Juni 2024. (Xinhua/Tao Liang)
Kevin Cillen Michael E. (kiri) merawat seekor kelinci yang baru lahir di peternakannya di Desa Xiasi, wilayah Dushan, Provinsi Guizhou, China, pada 13 Juni 2024. (Xinhua/Tao Liang)

Setelah lebih dari dua dekade di China, Kevin dan keluarganya menganggap Guizhou sebagai rumah mereka.

Mereka memiliki visi yang jelas untuk masa depan, yaitu fokus pada peternakan ekologis, mengeksplorasi model pertanian baru, dan mempromosikan kesadaran lingkungan melalui media sosial untuk menarik lebih banyak atensi terhadap pertanian ekologis.