Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), menemukan indikasi kecurangan proses lelang pengadaan bus transjakarta gandeng dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).

Adalah jajaran Inspektorat Jenderal Provinsi DKI yang mengendus indikasi kecurangan itu dan melaporkannya kepada Ahok.

"Saya sudah terima laporan. Diketahui ada kecurangan dalam pengadaan bus transjakarta dan BKTB. Kecurangan itu pada proses lelang," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Berdasarkan hasil investigasi, menurut dia, kecurangan itu tidak ditemukan dari segi administrasi, namun pada dokumen-dokumen terkait lelang bus-bus itu, di antaranya penggelembungan luar biasa harga bisa dan pemenang tender yang telah ditentukan.

"Kecurangan itu, misalnya, harga bus yang harga aslinya di China sebesar Rp1 miliar, tapi dalam dokumen malah ditulis Rp3 miliar. Selain itu, pemenang tender juga sudah ditentukan. Ini 'khan curang namanya," ungkap Ahok.

Oleh karena itu, dia pun menduga pihak yang terlibat dalam kasus tersebut, yakni Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku pemegang kuasa anggaran sekaligus panitia lelang.

"Mereka (Dishub DKI) itu kan yang pegang anggaran dan juga panitia lelang pengadaan bus transjakarta dan BKTB. Ya, mereka itu yang bermasalah," tutur Ahok.

Selanjutnya, untuk mengetahui kecurangan-kecurangan yang terjadi secara lebih rinci, dia meminta Inspektorat Provinsi DKI turut melibatkan BPKP DKI Jakarta.

"Kita perlu ahli audit keuangan, terutama penyelenggaraan proyek. Makanya, libatkan BPKP DKI saja supaya investigasi juga bisa lebih mendalam. Sekarang 'khan kita sudah bisa melihat mark up anggaran," tambah Ahok.

Sebanyak lima unit bus gandeng transjakarta dan 10 unit bus BKTB impor dari China ditemukan dalam keadaan berkarat. Sebelumnya, diduga penyebabnya penggunaan suku cadang bekas atau rekondisi namun dinyatakan dengan harga suku cadang baru.

Sebetulnya, beberapa merek ternama dan sudah teruji Eropa juga mengajukan diri turut dalam lelang pengadaan bus transjakarta itu, dengan harga wajar. Informasi menyebutkan, harga satu unit bus gandeng benar-benar baru merek dari Eropa di kisaran Rp3 miliar termasuk ongkos kirim.