Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat sektor tekstil dan produk teksil (TPT) serta furnitur melalui penyaluran sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, mengingat kedua sektor ini merupakan bagian dari sektor andalan yang menjadi prioritas pembangunan industri nasional.
"Kementerian Perindustrian menaruh perhatian besar pada sektor industri TPT dan industri furnitur karena merupakan bagian dari sektor andalan yang menjadi prioritas pembangunan industri nasional, dan berkontribusi besar kepada penggerak perekonomian, serta perannya yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin.
Menperin mengatakan, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), pihaknya telah menyediakan tenaga kerja kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang terhubung (link and match) dengan industri. Seperti halnya Diklat 3 in 1 sektor industri garmen, furnitur, dan produk kulit.
Sementara itu, Kepala BPSDMI Masrokhan mengatakan, belakangan ini pihaknya telah menggelar pelatihan kepada 200 orang pekerja di sektor TPT dan furnitur yang di gelar di Yogyakarta.
Menurut dia, apabila dirinci dari pelatihan tersebut, sebanyak 150 orang mengikuti pelatihan di sektor TPT yang nantinya 50 orang langsung ditempatkan bekerja di PT. Mataram Tunggal Garment di Kabupaten Sleman, 50 orang ditempatkan di PT. Anggun Kreasi Garmen di Kabupaten Bantul, serta 50 peserta lainnya mengikuti pelatihan jahit produk kulit yang berlangsung selama 15 hari yang menjalin kerja sama dengan Ikatek, Asosiasi Sarung Tangan Kulit (Astaku) dan PT. BMB di Bantul.
Sementara itu, 50 orang yang tersisa mengikuti diklat 3 in 1 di sektor furnitur dengan program pelatihan konstruksi furnitur selama sembilan hari yang bekerja sama dengan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), serta Bongo Art.