Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak naik 68 poin menjadi Rp11.805 per dolar AS dari posisi terakhir sebelumnya Rp11.873 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan dolar AS cenderung melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah, menjelang hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (The Federal Open Market Committee/FOMC).

"Hasil rapat FOMC akan dirilis Kamis pekan ini, diharapkan sentimennya positif terhadap mata uang negara berkembang," kata dia.

Ia mengatakan pasar keuangan global menunggu hasil rapat FOMC untuk mengetahui perdebatan dalam pengambilan keputusan pengurangan stimulus The Federal Reserve Amerika Serikat.

"Bila Fed masih mengkhawatirkan soal tingkat inflasi yang rendah dan penurunan tingkat pengangguran yang semu, tentunya Fed tidak akan agresif melanjutkan tapering-nya. Dan ini bisa mendorong dolar AS melemah," kata dia.

Dari dalam negeri, lanjut dia, data ekonomi Indonesia yang dirilis awal Februari lalu masih berdampak positif pada pasar keuangan domestik positif.

"Itu masih dapat menjadi faktor baik bagi pergerakan rupiah. Rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp11.760-Rp11.890 per dolar AS untuk hari ini," ucapnya.