Harga emas naik
19 Februari 2014 05:17 WIB
Pedagang menunjukkan Logam Mulia di pusat penjualan emas di Jakarta Pusat, Kamis (26/1). Harga emas kembali menembus 1.700 dolar AS per ounce, atau naik hingga 2,5 persen dan terbesar dalam 4 bulan. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah data aktivitas manufaktur lebih lemah dari perkiraan di wilayah New York, memicu kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi ditutup di 1.324,4 dolar AS per ounce. Emas berakhir lebih tinggi, mengatasi hambatan aksi ambil untung karena melemahnya dolar dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global, lapor Xinhua.
Aktivitas manufaktur negara bagian New York mendingin pada Februari setelah mendekati tertinggi dua tahun di bulan sebelumnya, data menunjukkan. Indeks jatuh menjadi 4,5 pada Februari dari 12,5 pada Januari. Menurut analis pasar, penurunan tersebut mungkin dijelaskan oleh cuaca keras yang menyebabkan masalah bagi sektor manufaktur.
Laporan Dewan Emas Dunia (WGC) mengatakan bahwa permintaan emas turun 15 persen pada 2013, sebagian karena arus keluar besar dari dana-dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas secara fisik. Analis pasar memprediksi bahwa sampai investor ETF kembali dalam jumlah besar, emas akan kesulitan untuk membuat kemajuan lebih lanjut.
Perak untuk pengiriman Maret naik 47,7 sen atau 2,23 persen menjadi ditutup pada 21,898 dolar per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi ditutup di 1.324,4 dolar AS per ounce. Emas berakhir lebih tinggi, mengatasi hambatan aksi ambil untung karena melemahnya dolar dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global, lapor Xinhua.
Aktivitas manufaktur negara bagian New York mendingin pada Februari setelah mendekati tertinggi dua tahun di bulan sebelumnya, data menunjukkan. Indeks jatuh menjadi 4,5 pada Februari dari 12,5 pada Januari. Menurut analis pasar, penurunan tersebut mungkin dijelaskan oleh cuaca keras yang menyebabkan masalah bagi sektor manufaktur.
Laporan Dewan Emas Dunia (WGC) mengatakan bahwa permintaan emas turun 15 persen pada 2013, sebagian karena arus keluar besar dari dana-dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas secara fisik. Analis pasar memprediksi bahwa sampai investor ETF kembali dalam jumlah besar, emas akan kesulitan untuk membuat kemajuan lebih lanjut.
Perak untuk pengiriman Maret naik 47,7 sen atau 2,23 persen menjadi ditutup pada 21,898 dolar per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: