Pj Gubernur Jatim: Manajemen logistik penentu penanggulangan bencana
14 Juli 2024 20:45 WIB
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono sambutan dalam acara Sarasehan Gelar Peralatan dan Logistik Bnecana 2024 di Pantai Boom Banyuwangi, jawa Timur, Minggu (14/7/2024) ANTARA/HO-Humas Pemprov Jatim
Banyuwangi (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebut sistem manajemen logistik sangat menentukan keberhasilan penanggulangan bencana dalam acara Sarasehan Gelar Peralatan Bencana di Pantai Boom Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
"Seperti kata Kepala BNPB bahwa ketersediaan logistik dan peralatan mitigasi bencana di Jawa Timur sudah sangat baik, yakni mencapai 73 persen," katanya.
Adhy berharap dengan digelarnya pertemuan personel BPBD se-Jawa Timur ini menjadi momentum dalam menyempurnakan dan memperbarui peralatan kebencanaan.
Mengenai peningkatan peralatan mitigasi bencana, lanjut ia, Pemprov Jatim terus berupaya memanfaatkan teknologi sebagai sistem peringatan dini karena dinilai sangat penting, mengingat banyak negara-negara maju yang berhasil dalam mitigasi bencana adanya bantuan teknologi.
"Kami terus memantau semua informasi teknologi kebencanaan, kemarin kami juga ke Jepang untuk melihat penggunaan teknologi vulkanologi-nya," kata Adhy.
Baca juga: BNPB latih personel BPBD se-Jatim untuk penanggulangan bencana
Selain penggunaan peralatan dan teknologi, katanya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting, sehingga diperlukan pelatihan dan pendampingan yang intens serta berkelanjutan.
Tak hanya itu, menurut Adhy, kerja sama pentahelix dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa.
"Dalam penanganan bencana perlu ada kerja sama yang pentahelix, melibatkan multi-sektor. Kami membuka diri dengan siapapun baik organisasi, ataupun masyarakat," katanya.
Terkait dengan sistem manajemen, Adhy menyampaikan perlu adanya sistem komando terpusat sehingga lebih mudah dan efektif dalam melakukan koordinasi penanggulangan bencana.
"Sistem komando terpusat itu sangat penting, tahun depan Jatim akan meluncurkan BPBD-One, ini akan menjadi ICS atau incident command system. Ada chief commander yang mengatur manajemen bencananya," kata Adhy.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Jawa Timur dalam penanggulangan bencana selama dua tahun terakhir.
"Mitigasi yang dilakukan oleh Jawa Timur terbilang cepat dan tepat sasaran. Sangat bagus dalam penanganan bencana, kebakaran hutan di Bromo, gempa di Bawean dengan cepat diselesaikan dan pemulihan masyarakatnya juga cepat," katanya.
Baca juga: BPBD Jatim terjunkan personel TRC bantu cari korban longsor di Blitar
"Seperti kata Kepala BNPB bahwa ketersediaan logistik dan peralatan mitigasi bencana di Jawa Timur sudah sangat baik, yakni mencapai 73 persen," katanya.
Adhy berharap dengan digelarnya pertemuan personel BPBD se-Jawa Timur ini menjadi momentum dalam menyempurnakan dan memperbarui peralatan kebencanaan.
Mengenai peningkatan peralatan mitigasi bencana, lanjut ia, Pemprov Jatim terus berupaya memanfaatkan teknologi sebagai sistem peringatan dini karena dinilai sangat penting, mengingat banyak negara-negara maju yang berhasil dalam mitigasi bencana adanya bantuan teknologi.
"Kami terus memantau semua informasi teknologi kebencanaan, kemarin kami juga ke Jepang untuk melihat penggunaan teknologi vulkanologi-nya," kata Adhy.
Baca juga: BNPB latih personel BPBD se-Jatim untuk penanggulangan bencana
Selain penggunaan peralatan dan teknologi, katanya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting, sehingga diperlukan pelatihan dan pendampingan yang intens serta berkelanjutan.
Tak hanya itu, menurut Adhy, kerja sama pentahelix dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa.
"Dalam penanganan bencana perlu ada kerja sama yang pentahelix, melibatkan multi-sektor. Kami membuka diri dengan siapapun baik organisasi, ataupun masyarakat," katanya.
Terkait dengan sistem manajemen, Adhy menyampaikan perlu adanya sistem komando terpusat sehingga lebih mudah dan efektif dalam melakukan koordinasi penanggulangan bencana.
"Sistem komando terpusat itu sangat penting, tahun depan Jatim akan meluncurkan BPBD-One, ini akan menjadi ICS atau incident command system. Ada chief commander yang mengatur manajemen bencananya," kata Adhy.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Jawa Timur dalam penanggulangan bencana selama dua tahun terakhir.
"Mitigasi yang dilakukan oleh Jawa Timur terbilang cepat dan tepat sasaran. Sangat bagus dalam penanganan bencana, kebakaran hutan di Bromo, gempa di Bawean dengan cepat diselesaikan dan pemulihan masyarakatnya juga cepat," katanya.
Baca juga: BPBD Jatim terjunkan personel TRC bantu cari korban longsor di Blitar
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: