Ia menyatakan, Persani sudah menunjukkan sesuatu yang luar biasa guna menyelenggarakan kegiatan itu, sehingga bisa menjaring dan memfasilitasi bibit-bibit atlet nasional untuk berkompetisi, sehingga bisa mendorong peningkatan prestasi olahraga nasional ke depan.
"Mencari bibit itu tantangan yang sulit, tetapi mempertahankan atlet untuk bisa lolos ke Olimpiade ke depan itu lebih sulit," kata pria yang kerap disapa Okto itu, usai Penutupan Kejuaraan Senam Indonesia Open Gymnastics 2024 yang diselenggarakan PB Persani untuk ketiga kalinya, di Lapangan Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Minggu sore.
Okto juga mengapresiasi pencapaian Persani yang telah konsisten mengembangkan olahraga gimnastik di Indonesia.
Terbukti, satu atletnya yaitu Rifda Irfanaluthfi berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 yang diselenggarakan pada 26 Juli sampai 11 Agustus.
"Jadi itu lolos kualifikasi ya bukan undangan," kata Ketua Umum National Olympic Committee (NOC) Indonesia itu.
Ia menambahkan, langkah PB Persani untuk menyelenggarakan kejuaraan dunia gimnastik pada tahun depan, juga harus diapresiasi dan didukung sepenuhnya oleh semua pihak.
Sebab, kejuaraan internasional itu merupakan pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia, sehingga setiap prosesnya harus dikawal, guna mendongkrak peningkatan prestasi nasional dari olahraga gimnastik.
Untuk peserta terbaik putra (best man) kategori Freestyle Open 13-17 tahun diraih Benjamin Thomas Partono dan peserta terbaik putri (best woman) kategori Freestyle Open Woman disabet Mikayla K. Denel.
Baca juga: PB Persani sasar klub swasta untuk cari bibit unggul gimnastik
Pada edisi pertama, kejuaraan hanya mempertandingkan disiplin artistik. Kemudian, diikuti disiplin ritmik dan aerobik saat tahun kedua pelaksanaan.