“Pada akhir Juni kami telah menerima 29.800 permintaan pencarian orang hilang dari kerabat mereka, baik kalangan militer maupun warga sipil dari kedua pihak bertikai," kata Michel.
"Sejak Februari 2022, kami telah memberi tahu 9.100 keluarga tentang nasib orang-orang terkasih mereka," ujarnya.
ICRC berupaya merespons sebanyak mungkin permintaan tersebut, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan otoritas, katanya.
“Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menemukan orang, mengidentifikasi mereka, memastikan bahwa mereka dapat dipulangkan ke negara asalnya dan dimakamkan,” ucap Michel.
Orang-orang yang hilang itu kemungkinan ditangkap, terluka, dibunuh atau pergi ke negara lain, sehingga sangat sulit untuk menemukan mereka, katanya menambahkan.
ICRC membuka Badan Pelacakan Pusat untuk isu-isu terkait konflik antara Rusia dan Ukraina pada Maret 2022 di Jenewa.
Badan tersebut berfungsi sebagai mediator netral antara pihak-pihak bertikai, juga mengumpulkan, mengatur, dan menyebarkan informasi mengenai nasib dan keberadaan orang-orang yang hilang atau terpisah dari keluarganya.
Sumber: Sputnik
Baca juga: 262 atlet Ukraina terbunuh dalam perang lawan Rusia
Baca juga: NATO nilai Ukraina tidak dapat lancarkan serangan balik pada 2024