Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden BJ Habibie menawarkan wacana untuk mengembangkan sekolah terpadu tanpa kertas namun mengandalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat.

"Sekarang masuk dalam area globalisasi dan informasi teknologi. Kita lihat saja anak-anak sekarang, termasuk cucu saya sudah pakai iPad. Gambar-gambar pakai iPad. Walau usianya masih 4 tahun," kata Habibie saat menjadi pembicara kunci pada Konvensi Pendidikan yang diselenggarakan Persatuan Guru RI di Bentara Budaya Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut ia mengatakan bangsa Indonesia harus persiapkan diri dengan mengembangkan sekolah yang tidak ada kertas lagi sebab kalau ada kesulitan siswa bisa berselancar di internet mencari jawabannya.

Ia mengatakan teknologi informasi dapat menguntungkan proses pendidikan sebab saat ini siswa di sekolah sudah menguasainya.

Namun demikian, ujar Habibie dibutuhkan guru yang lebih canggih dari muridnya dan harus dipersiapkan.

"Tidak ada salahnya kita memiliki pilot project. Katakanlah di mulai dari Jakarta biar murah, dan sekolah jarak jauh untuk daerah yang dibiayai anggaran pemerintah pusat dan daerah. Dan juga harus dibantu perusahaan IT dan suatu tender internasional," katanya

Sementara itu, Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo menanggapi sekolah terpadu yang diwancanakan BJ Habibie mengatakan terobosan yg harus dipikirkan oleh berbagai pihak termaasuk guru agar proses pendidikan menjadi lebih bermutu.

"Saya menangkap apa yang diwancanakan Pak Habibie ini sebagai terobosan yg harus dipikirkan banyak pihak untuk melakukan lompatan2 karena bila proses ini dilakukan secara alamiah saja maka Indonesia akan ketinggalan" katanya.

Utamanya, guru-guru pada saat proses tersebut mulai diimplementasikan harus mampu menyesuaikannya dengan menguasai kemampuan informasi teknologi, tambahnya.