Olimpiade Paris 2024
Gregoria enggan remehkan persaingan dalam Grup G Olimpiade Paris
13 Juli 2024 21:46 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung ketika ditemui ANTARA di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (13/7/2024) sebelum terbang ke Prancis. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung mengatakan tak akan meremehkan persaingan dalam Grup G Olimpiade 2024 Paris setelah dia berada dalam grup yang relatif mudah.
Di Grup G, Gregoria tergabung bersama Polina Buhrova dari Ukraina dan Tereza Svabikova dari Republik Ceko.
Gregoria memiliki peringkat sembilan dunia atau jauh di atas Polina dan Tereza yang masing-masing berperingkat 72 dan 66 dunia.
Kesempatan menjadi juara grup dan melaju ke babak gugur terbuka lebar bagi Gregoria, tapi atlet kelahiran Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah itu tidak ingin "merasa diuntungkan".
"Kalau draw aku, dibilang ada di draw cukup aman. Ini namanya Olimpiade pasti semua atlet punya persiapan terbaik untuk menghadapi ini jadi aku engak mau merasa diuntungkan karena semua apa pun yang aku mau capai aku harus berusaha juga," kata Gregoria kepada ANTARA di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu sebelum terbang ke Prancis.
"Aku mau menatap ini sebagai tantangan tersendiri. Aku enggak mikirin draw atau gimana aku mau fokus kepada penampilan aku aja di sini," tambahnya.
Baca juga: Pelatih berharap Jonatan dan Ginting main tenang dalam Olimpiade Paris
Pebulu tangkis berusia 24 tahun itu tak bisa menyembunyikan rasa tegangnya menjelang ajang akbar empat tahunan itu akan dimulai dari 27 Juli hingga 5 Agustus nanti.
Ia berharap pemusatan latihan di Chambly, Prancis sebelum menuju Paris nanti, membantunya menghilangkan ketegangan agar bermain lepas dan maksimal.
"Kalau boleh jujur makin kesini makin tegang ya apalagi di minggu terakhir latihan sebelum draw itu kayaknya rasanya semakin intens ya dari pikirannya atau perasaannya," kata Gregoria.
"Semoga dengan waktu yang cukup lama karena juga akan ada training camp, semoga bisa release ketegangan itu sih. Mungkin dengan udah tau kondisi di sana seperti apa juga ada bayangan kalau nantinya bisa lebih gampang," lanjutnya.
Dia juga menyatakan akan fokus menenangkan hatinya di Chambly di mana pemusatan latihan di sana akan fokus kepada latihan teknik ersama rekan berlatih Bagas Maulana.
"Kemarin sih programnya lebih banyak teknik ya, fisiknya iya tapi mungkin gak sebanyak kayak kemarin waktu persiapan satu bulan. Paling fisiknya lebih dijaga buat maintenance karena yang ikut kesana cowok jadi pasti latihan teknik lebih capek karena sparing aku ada Bagas," tutupnya.
Baca juga: Tim bulu tangkis Indonesia bertolak ke Paris ikuti Olimpiade
Di Grup G, Gregoria tergabung bersama Polina Buhrova dari Ukraina dan Tereza Svabikova dari Republik Ceko.
Gregoria memiliki peringkat sembilan dunia atau jauh di atas Polina dan Tereza yang masing-masing berperingkat 72 dan 66 dunia.
Kesempatan menjadi juara grup dan melaju ke babak gugur terbuka lebar bagi Gregoria, tapi atlet kelahiran Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah itu tidak ingin "merasa diuntungkan".
"Kalau draw aku, dibilang ada di draw cukup aman. Ini namanya Olimpiade pasti semua atlet punya persiapan terbaik untuk menghadapi ini jadi aku engak mau merasa diuntungkan karena semua apa pun yang aku mau capai aku harus berusaha juga," kata Gregoria kepada ANTARA di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu sebelum terbang ke Prancis.
"Aku mau menatap ini sebagai tantangan tersendiri. Aku enggak mikirin draw atau gimana aku mau fokus kepada penampilan aku aja di sini," tambahnya.
Baca juga: Pelatih berharap Jonatan dan Ginting main tenang dalam Olimpiade Paris
Pebulu tangkis berusia 24 tahun itu tak bisa menyembunyikan rasa tegangnya menjelang ajang akbar empat tahunan itu akan dimulai dari 27 Juli hingga 5 Agustus nanti.
Ia berharap pemusatan latihan di Chambly, Prancis sebelum menuju Paris nanti, membantunya menghilangkan ketegangan agar bermain lepas dan maksimal.
"Kalau boleh jujur makin kesini makin tegang ya apalagi di minggu terakhir latihan sebelum draw itu kayaknya rasanya semakin intens ya dari pikirannya atau perasaannya," kata Gregoria.
"Semoga dengan waktu yang cukup lama karena juga akan ada training camp, semoga bisa release ketegangan itu sih. Mungkin dengan udah tau kondisi di sana seperti apa juga ada bayangan kalau nantinya bisa lebih gampang," lanjutnya.
Dia juga menyatakan akan fokus menenangkan hatinya di Chambly di mana pemusatan latihan di sana akan fokus kepada latihan teknik ersama rekan berlatih Bagas Maulana.
"Kemarin sih programnya lebih banyak teknik ya, fisiknya iya tapi mungkin gak sebanyak kayak kemarin waktu persiapan satu bulan. Paling fisiknya lebih dijaga buat maintenance karena yang ikut kesana cowok jadi pasti latihan teknik lebih capek karena sparing aku ada Bagas," tutupnya.
Baca juga: Tim bulu tangkis Indonesia bertolak ke Paris ikuti Olimpiade
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
Tags: