Mendag melepas ekspor pinang Jambi ke Arab Saudi dan Bangladesh
13 Juli 2024 16:29 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melepas ekspor pinang asal Kumpeh, Muaro Jambi, ke Arab Saudi dan Bangladesh, Sabtu (13/7/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Jambi.
Jambi (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas melepas ekspor produk pinang dari Provinsi Jambi ke Arab Saudi dan Bangladesh, Sabtu.
"Ekspor komoditas pinang di Kumpeh, Muaro Jambi, daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi pinang terbesar di Jambi. Untuk itu, saya ingin memastikan bahwa komoditas andalan ini bisa bersaing di pasar internasional," kata Zulhas, di Jambi, Sabtu.
Mendag menyampaikan, Indonesia merupakan eksportir pinang nomor satu di dunia yang memasok 35 persen kebutuhan pinang dunia. Indonesia harus menjaga dan memperkuat posisi ini.
Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung ekspor nasional, termasuk produk pinang. Hal ini dilakukan melalui pembukaan akses pasar di luar negeri, pendampingan untuk para eksportir, dan fasilitas promosi.
Baca juga: Mendag lepas ekspor perdana pinang asal Lampung
Mendag mengimbau agar eksportir dapat memanfaatkan program Kementerian Perdagangan ini.
Mendag berharap pelepasan ekspor ini dapat menjadi momentum untuk mendorong perluasan akses pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia, sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi nasional dan daerah.
Zulhas juga menjelaskan terkait harga pinang yang saat ini mengalami penurunan dipengaruhi dari negara tujuan ekspor yang juga mempunyai produk yang sama.
“Kami sudah berupaya keras dalam memperjuangkan harganya bisa naik, bahkan saya sudah coba bertemu menteri India, dan menteri perdagangannya, lima kali ke India. India ini pasar paling besar, harga kita di patok oleh mereka, kendalanya karena mereka punya produk dalam negeri, tapi tugas kami tetap berupaya melakukan diplomasi perdagangan,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, pemerintah fokus membantu para petani untuk mengembangkan komoditas yang menjadi basis keunggulan Indonesia, terutama di Jambi.
“Oleh karena itu memang kita harus mengembangkan yang menjadi basis keunggulan kita, contohnya cokelat, kopi, lada, cengkeh, pinang, kayu manis, ini harus menjadi fokus kita,” katanya pula.
Direktur Utama PT Best Star Indonesia Andika Sakali selaku eksportir menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang disalah satu gudang produksi PT Best Star Indonesia.
Menurutnya, ekspor tidak saja bidang bisnis jual beli, namun lebih dari pada itu, nilai dan tanggung jawab untuk saling menyejahterakan di antara semua pihak, para petani.
"Pada 2024 ini semenjak Januari hingga Juli tercatat kita sudah mengekspor 168 kontainer lebih dari 4.000 ton komoditas pinang ke berbagai negara yang kita tuju," katanya lagi.
Baca juga: Pj Gubernur Sultra lepas ekspor perdana 56 ton pinang ke Iran
Baca juga: Bea Cukai Jambi Lepas Ekspor Perdana 36 Ton Komoditas Biji Pinang Belah ke Bangladesh
"Ekspor komoditas pinang di Kumpeh, Muaro Jambi, daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi pinang terbesar di Jambi. Untuk itu, saya ingin memastikan bahwa komoditas andalan ini bisa bersaing di pasar internasional," kata Zulhas, di Jambi, Sabtu.
Mendag menyampaikan, Indonesia merupakan eksportir pinang nomor satu di dunia yang memasok 35 persen kebutuhan pinang dunia. Indonesia harus menjaga dan memperkuat posisi ini.
Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung ekspor nasional, termasuk produk pinang. Hal ini dilakukan melalui pembukaan akses pasar di luar negeri, pendampingan untuk para eksportir, dan fasilitas promosi.
Baca juga: Mendag lepas ekspor perdana pinang asal Lampung
Mendag mengimbau agar eksportir dapat memanfaatkan program Kementerian Perdagangan ini.
Mendag berharap pelepasan ekspor ini dapat menjadi momentum untuk mendorong perluasan akses pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia, sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi nasional dan daerah.
Zulhas juga menjelaskan terkait harga pinang yang saat ini mengalami penurunan dipengaruhi dari negara tujuan ekspor yang juga mempunyai produk yang sama.
“Kami sudah berupaya keras dalam memperjuangkan harganya bisa naik, bahkan saya sudah coba bertemu menteri India, dan menteri perdagangannya, lima kali ke India. India ini pasar paling besar, harga kita di patok oleh mereka, kendalanya karena mereka punya produk dalam negeri, tapi tugas kami tetap berupaya melakukan diplomasi perdagangan,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, pemerintah fokus membantu para petani untuk mengembangkan komoditas yang menjadi basis keunggulan Indonesia, terutama di Jambi.
“Oleh karena itu memang kita harus mengembangkan yang menjadi basis keunggulan kita, contohnya cokelat, kopi, lada, cengkeh, pinang, kayu manis, ini harus menjadi fokus kita,” katanya pula.
Direktur Utama PT Best Star Indonesia Andika Sakali selaku eksportir menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang disalah satu gudang produksi PT Best Star Indonesia.
Menurutnya, ekspor tidak saja bidang bisnis jual beli, namun lebih dari pada itu, nilai dan tanggung jawab untuk saling menyejahterakan di antara semua pihak, para petani.
"Pada 2024 ini semenjak Januari hingga Juli tercatat kita sudah mengekspor 168 kontainer lebih dari 4.000 ton komoditas pinang ke berbagai negara yang kita tuju," katanya lagi.
Baca juga: Pj Gubernur Sultra lepas ekspor perdana 56 ton pinang ke Iran
Baca juga: Bea Cukai Jambi Lepas Ekspor Perdana 36 Ton Komoditas Biji Pinang Belah ke Bangladesh
Pewarta: Tuyani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: