Manokwari (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari berhasil meraih peringkat pertama dengan skor nilai 70 mengalahkan empat SMA/SMK lainnya di kabupaten setempat yang mengikuti olimpiade perpajakan bertema "funtaxtic olympiad 2024".

Olimpiade itu berlangsung di Manokwari City Mall, Sabtu, yang diinisiasi oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Manokwari, Papua Barat, dalam rangkaian memperingati Hari Pajak Nasional 2024.

Guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Manokwari Dwi Andrayani mengatakan persiapan bagi siswa yang mengikuti olimpiade dilakukan selama satu minggu guna memahami materi tentang perpajakan.

Peserta didik dari SMA Negeri 1 Manokwari sudah terbiasa mengikuti berbagai ajang perlombaan ilmu pengetahuan tingkat regional, nasional, bahkan ada yang sampai ke level internasional.

"Tetapi lomba yang secara eksplisit tentang perpajakan baru pertama kali karena baru diadakan kantor pajak," kata Dwi Andrayani.

Dia berharap agar edukasi perpajakan yang dikemas melalui konsep perlombaan dapat diselenggarakan secara berkala untuk membentuk karakter generasi muda sadar pajak dan taat pajak.

Penyelenggaraan olimpiade tingkat daerah bermanfaat bagi sekolah dalam mengukur kemampuan siswa yang berpotensi diikutsertakan dalam ajang serupa pada level regional, nasional, bahkan internasional.

"Karena mata pelajaran ekonomi juga ada tentang perpajakan, jadi dengan adanya olimpiade skala lokal bisa mengasah kemampuan siswa," ucap Dwi.

Kepala KPP Pratama Manokwari Mohamad Marulli mengatakan penyelenggaraan olimpiade tingkat SMA/SMK merupakan kegiatan puncak memperingati Hari Pajak setiap 14 Juli sekaligus menjadi salah satu bentuk kampanye simpatik perpajakan.

Baca juga: Olimpiade Pajak upaya mendekatkan pajak kepada masyarakat
Baca juga: Sambut Hari Pajak, Kanwil DJP Jakpus buka gerai di PRJ


Lima sekolah yang menjadi peserta olimpade bertema "funtaxtic olympiad" yaitu SMA Negeri 1 Manokwari, SMA Negeri 2 Manokwari, SMK Negeri 1 Manokwari, SMK Negeri 3 Manokwari, dan SMA YPK Oikumene Manokwari.

"Tujuannya mengenalkan pajak sejak dini kepada siswa-siswi SMA/SMK dengan cara yang menyenangkan," jelas Marulli.

Menurut dia, generasi muda penerus bangsa sudah seharusnya diberikan pemahaman yang akurat dan komprehensif tentang sejarah serta kontribusi pajak terhadap pembangunan bangsa di masa mendatang.

Penerimaan pajak menjadi instrumen utama yang digunakan negara untuk mendanai berbagai postur belanja, seperti pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan lainnya.

Marulli menyebut istilah pajak pertama kali dibahas saat pelaksanaan sidang keuangan oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), yang kemudian dimunculkan dalam rancangan undang-undang dasar kedua pada 14 Juli 1945.

Latar belakang sejarah tersebut memberikan legitimasi bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan untuk memperingati hari lahir perpajakan setiap 14 Juli di seluruh wilayah Indonesia.

"Dalam bab 7 pasal 23 butir kedua berbunyi segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang," ucap Marulli.

Perlu diketahui, juara 1 "funtaxtic olympiad 2024" diraih SMA Negeri 1 Manokwari, kemudian SMA Negeri 2 Manokwari menempati posisi kedua dan diikuti SMK Negeri 1 Manokwari pada posisi ketiga.