Jakarta (ANTARA) - Perusahaan neuroteknologi asal AS, Neuralink, mengumumkan target ambisiusnya menanamkan chip pada 1000 pasien pada 2026 dan hal ini disampaikan oleh salah satu pendirinya yakni Elon Musk melalui cuitannya di X pada Kamis (11/7).

Pasien-pasien yang ditargetkan dalam proyek ambisius ini ialah pasien-pasien yang mengalami kelumpuhan dari bagian leher ke bagian bawah dan mereka bersedia untuk melakukan prosedur ini.

Dalam laporan Gizmochina, Jumat (12/7), impian tersebut ditargetkan Neuralink setelah teknologi chipnya berhasil bekerja pada salah satu pasien bernama Noland Arbaugh.

Baca juga: Neuralink dilaporkan akan lakukan pemberian implan otak kedua

Ia merupakan orang pertama yang menerima implan dari Neuralink dan mengaku dirinya mengalami perubahan dan mendapatkan peningkatan kualitas hidup karena dapat berinteraksi lagi dengan lingkungannya.

Sebelumnya Noland diketahui mengalami kelumpuhan dari bagian leher ke bawah, setelah menerima implan ia kini bahkan dapat bermain video gim.

Meski begitu, pada Mei 2024 sempat mengalami sedikit kemunduran pada chip tersebut karena ditemukan adanya kawat kecil di otak Arbaugh yang bergeser.

Baca juga: Elon Musk berharap cip otak Neuralink bisa diuji pada manusia

Akan tetapi, seorang eksekutif Neuralink yang tidak disebutkan namanya baru-baru ini meyakinkan bahwa kondisi chip antarmuka otak-komputer itu kini kurang lebih sangat stabil.

Dalam siaran langsung sebelumnya pada tanggal 11 Juli (waktu Beijing), Musk menjelaskan tujuan masa depan Neuralink. Dia bertujuan untuk menanamkan chip tersebut pada ribuan pasien dalam beberapa tahun.

Teknologi Neuralink memungkinkan pasien mengendalikan anggota tubuh robotik dengan pikiran mereka, melebihi kecepatan koneksi alami otak-anggota tubuh.

Musk membayangkan tujuan yang lebih besar lagi yakni membangun hubungan simbiosis antara manusia dan kecerdasan buatan yang pada akhirnya memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) terhadap peradaban.

Baca juga: Pengguna iPhone bisa mengetik lewat pikiran pada 2020?