Jakarta (ANTARA) - Henrik Fisker dan istrinya, Geeta Gupta-Fisker, mengubah gaji mereka menjadi hanya satu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp16 ribu (dengan kurs saat ini) untuk memastikan pendanaan yang cukup untuk proses kebangkrutan perusahaan yang sedang berlangsung.

Awal bulan ini, seorang pengacara untuk kantor Wali Amanat AS bertanya kepada petugas restrukturisasi Fisker, John DiDonato, apakah Fisker dan istrinya tetap menerima gaji saat perusahaan mengalami kebangkrutan, lapor Carscoops, Jumat (12/7).

Dia tidak dapat mengatakan berapa gaji mereka, tetapi mengklaim bahwa gaji mereka "mengalami modifikasi". Pada tahun 2022, mereka masing-masing menerima upah minimum California sebesar 62.400 dolar AS (Rp1 miliar) ditambah 710 ribu dolar AS (Rp11,4 miliar) dalam bentuk bonus tunai.

Baca juga: Fisker mengumumkan jeda produksi selama enam minggu


Menyusul serentetan masalah dengan mobil-mobilnya, timbunan isu negatif, masalah pengurus yang gagal menyediakan suku cadang, dan di antara masalah-masalah lain, Fisker secara resmi mengemukakan perlindungan kebangkrutan pada bulan Juni.

Sebagai bagian dari proses kebangkrutan, Fisker berencana untuk menjual sisa inventarisnya yang berjumlah 3.231 unit SUV Ocean kepada American Lease yang berbasis di New York dalam sebuah kesepakatan senilai 46,3 juta dolar AS (Rp746 miliar).

Perusahaan leasing ini awalnya setuju untuk membeli 2.100 Ocean, namun kemudian meningkatkan pesanan ini menjadi 3.231 unit. Meski demikian, Fisker tidak bisa begitu saja menyerahkan mobil listrik ini ke American Lease dan selesai begitu saja.

Baca juga: Fisker ajukan kebangkrutan akibat masalah keuangan


Semua model Fisker Ocean merupakan subjek penarikan kembali (recall) oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional berkat pompa air model tersebut yang rusak, berpotensi menyebabkan baterai bertegangan tinggi kehilangan daya. Oleh karena itu, semua model harus diperbaiki sebelum dijual.

Fisker berencana untuk memberikan sekitar 200 Ocean sekaligus kepada perusahaan leasing untuk diperbaiki.

Perusahaan kedua juga telah mendekati Fisker, meskipun tunduk pada NDA, dan tidak jelas aset apa yang ingin mereka beli dan berapa banyak yang ingin mereka keluarkan.

Baca juga: Usai nyatakan bangkrut, Fisker tarik kembali 12,5 ribu Ocean EV


Sementara produsen mobil yang sedang sekarat ini berfokus pada perbaikan dan penjualan inventaris yang tersisa, pertarungan hukum sedang berlangsung antara kreditur lama Fisker, Heights Capital Management, dan banyak pemberi pinjaman tanpa jaminan.

Perusahaan ini berutang lebih dari 850 juta dolar AS kepada dua kelompok pemegang obligasi.

Heights Capital Management menggunakan keterlambatan Fisker dalam merilis laporan keuangan yang telah diaudit di bawah perjanjian utangnya pada bulan November 2023 untuk mengklaim semua aset Fisker sebagai jaminan atas obligasinya.

Kini Heights Capital Management berada di urutan pertama untuk mendapatkan aset Fisker yang tersisa, yang membuat kreditur lain kesal.

Baca juga: Fisker berjuang untuk bangkitkan produksi Ocean Ev