Roma (ANTARA) - Italia sedang bergelut dengan gelombang panas ekstrim yang berasal dari Afrika sehingga membuat otoritas setempat mengeluarkan "peringatan merah" akibat suhu tinggi di 11 kota di Italia pada Jumat.
Kondisi cuaca yang buruk telah menyebabkan panas terik di ibu kota Roma, dengan suhu tercatat antara 40 - 42 derajat Celcius pada siang hari.
Kementerian Kesehatan negara tersebut, yang mengkategorikan tingkat risiko suhu ke dalam empat kode warna, menaikkan tujuh kota ke kategori tertinggi “merah” pada Kamis (11/7) karena gelombang panas terus meningkat.
Di antara kota-kota tersebut termasuk Roma, di mana cuaca panas berpengaruh besar terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari warga.
Para wisatawan yang mengunjungi kota bersejarah itu terlihat menggunakan payung untuk melindungi mereka dari terik matahari, sementara antrian memanjang di air mancur karena orang-orang berusaha mendinginkan diri dari panas menyengat.
Khususnya, daerah Spanish Steps, yang biasanya ramai pengunjung, kini tampak sangat sepi karena suhu yang meningkat.
Banyak orang mencari ketenangan dengan mendinginkan diri di air mancur kota, khususnya air mancur Barcaccia di depan Spanish Steps.
Untuk menghadapi kondisi ekstrim tersebut, otoritas telah memasang kipas angin besar dan tenda portabel di tempat wisata populer, termasuk Colloseum, untuk memberikan pengunjung tempat berteduh dan fasilitas pendingin.
Kementerian Kesehatan juga telah memperluas peringatan "merah" dengan memasukkan empat kota tambahan pada Jumat, sehingga jumlah total kota yang mendapat peringatan berisiko tinggi menjadi 11.
Kota-kota beresiko tinggi tersebut adalah Roma, Florence, Bologna, Campobasso, Frosinone, Latina, Perugia, Pescara, Rieti, Trieste dan Viterbo.
Sumber: Anadolu
Baca juga: 2023 jadi tahun terpanas sepanjang masa
Baca juga: Penelitian ungkap cairnya es di Antartika terkait musim panas di Eropa
Italia keluarkan peringatan merah di 11 kota akibat panas ekstrim
12 Juli 2024 21:34 WIB
Ilustrasi Cuaca panas. ANTARA/Sizuka.
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: