RI tetapkan 9 proyek BKCF tahap ke-4 dengan dana 3,52 juta dolar AS
12 Juli 2024 18:38 WIB
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni saat menghadiri Pertemuan Pejabat Senior BIMP-EAGA – Republik Korea ke-5 telah diselenggarakan secara virtual pada Kamis (11/07/2024). (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan negara yang tergabung dalam Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phillipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Korea Selatan melakukan pertemuan untuk menetapkan 9 proyek kerja sama BIMP-EAGA - Republic of Korea Cooperation Fund (BKCF) tahap ke-4 dengan total pendanaan 3,52 juta dolar AS.
Dalam pertemuan yang digelar secara virtual tersebut pada Kamis (11/7), Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam pelaksanaan proyek-proyek BKCF.
“Pertemuan utamanya membahas kemajuan pelaksanaan proyek BIMP-EAGA – Korea Cooperation Fund (BKCF) tahap ke-1 hingga ke-3, sekaligus menetapkan 9 proyek tahap ke-4 tahun 2024 dengan total pendanaan sebesar 3,52 juta dolar AS,” kata Netty dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan tersebut, telah tercatat antusiasme program BKCF yang terus meningkat, yang tercermin dari bertambahnya jumlah proposal yang masuk.
Baca juga: Kemenko Perekonomian: BIMP-EIGA jadi momentum bangkit dari Pandemi
Hal tersebut menandakan bahwa semakin banyak pihak yang menyadari potensi dan manfaat dari Kemitraan BIMP-EAGA dengan Korea Selatan bagi pembangunan daerah.
Pernyataan Netty menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa manfaat Kemitraan BIMP-EAGA dengan Korsel dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Indonesia menyambut baik komitmen Pemerintah Korea untuk melanjutkan Program Kemitraan BKCF tahap ke-5 tahun 2025, serta rencana untuk meningkatkan bantuan pendanaan dari 3 juta dolar AS ke 6 juta dolar AS.
"Melalui kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan agar proyek yang mendapat approval untuk Indonesia dapat ditingkatkan kuantitasnya agar proporsional dengan proyek yang disampaikan," ujarnya.
Baca juga: Menteri Airlangga pimpin PTM pada kegiatan BIMP-EIGA
Selain itu, Indonesia juga mengutarakan harapan agar kemitraan BIMP-EAGA dan Korsel dapat terus berlanjut guna membawa dampak positif pengembangan ekonomi masyarakat di Sub Kawasan, sejalan dengan perwujudan visi BIMP-EAGA yang berdaya saing.
Dari total 213 proyek yang masuk untuk BKCF tahap ke-4 tahun 2024, 9 proyek mendapat dukungan pendanaan, di mana Indonesia mendapat 3 proyek dengan nilai total mencapai sekitar 1,5 juta dolar AS.
Dalam pertemuan yang digelar secara virtual tersebut pada Kamis (11/7), Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam pelaksanaan proyek-proyek BKCF.
“Pertemuan utamanya membahas kemajuan pelaksanaan proyek BIMP-EAGA – Korea Cooperation Fund (BKCF) tahap ke-1 hingga ke-3, sekaligus menetapkan 9 proyek tahap ke-4 tahun 2024 dengan total pendanaan sebesar 3,52 juta dolar AS,” kata Netty dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan tersebut, telah tercatat antusiasme program BKCF yang terus meningkat, yang tercermin dari bertambahnya jumlah proposal yang masuk.
Baca juga: Kemenko Perekonomian: BIMP-EIGA jadi momentum bangkit dari Pandemi
Hal tersebut menandakan bahwa semakin banyak pihak yang menyadari potensi dan manfaat dari Kemitraan BIMP-EAGA dengan Korea Selatan bagi pembangunan daerah.
Pernyataan Netty menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa manfaat Kemitraan BIMP-EAGA dengan Korsel dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Indonesia menyambut baik komitmen Pemerintah Korea untuk melanjutkan Program Kemitraan BKCF tahap ke-5 tahun 2025, serta rencana untuk meningkatkan bantuan pendanaan dari 3 juta dolar AS ke 6 juta dolar AS.
"Melalui kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan agar proyek yang mendapat approval untuk Indonesia dapat ditingkatkan kuantitasnya agar proporsional dengan proyek yang disampaikan," ujarnya.
Baca juga: Menteri Airlangga pimpin PTM pada kegiatan BIMP-EIGA
Selain itu, Indonesia juga mengutarakan harapan agar kemitraan BIMP-EAGA dan Korsel dapat terus berlanjut guna membawa dampak positif pengembangan ekonomi masyarakat di Sub Kawasan, sejalan dengan perwujudan visi BIMP-EAGA yang berdaya saing.
Dari total 213 proyek yang masuk untuk BKCF tahap ke-4 tahun 2024, 9 proyek mendapat dukungan pendanaan, di mana Indonesia mendapat 3 proyek dengan nilai total mencapai sekitar 1,5 juta dolar AS.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: