Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjajaki kerja sama pengembangan energi terbarukan dengan pemerintah daerah Osaka, Jepang.

"Industri-industri Osaka unggul dalam menangani permasalahan kelestarian lingkungan dan pengembangan energi terbarukan atau renewable industry,” kata Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun, setelah pertemuan dengan Gubernur Osaka, Ichiro Matsui, di Kemenperin Jakarta, Senin.

Alex menjelaskan dalam pertemuan tersebut, pemerintah daerah Osaka yang datang bersama pengusaha Jepang, menaruh perhatian besar untuk berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menyambut baik mengenai peluang bisnis dan kerjasama tersebut.

Alex menekankan perekonomian Indonesia terus tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah yang mencapai 75 juta jiwa dengan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap permintaan dalam negeri.

“Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,5 persen pertahun dan menciptakan kestabilan politik," ujar Alex.

Ia mengharapkan, pada tahun-tahun mendatang, Indonesia akan mampu menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia yang didukung dengan pertumbuhan jumlah masyarakat kelas menengah yang diperkirakan mencapai 141 juta jiwa pada tahun 2020.

Menurut dia, Osaka merupakan salah satu prefektur penting di Jepang yang menyumbangkan GDP sebesar 383 miliar dolar AS atau 7,6 persen dari GDP Jepang dan 44 persen dari GDP Indonesia.

Selain itu, Osaka juga merupakan tempat beroperasinya lebih dari 41.000 kluster industri manufaktur dan UKM dengan reputasi nomor satu di Jepang.

“Sektor manufaktur Osaka memberikan kontribusi sebesar 16 persen dari GDP Osaka atau menduduki peringkat ketiga setelah bidang jasa dan perdagangan,” kata dia.

Alex mengatakan, delegasi Osaka terdiri dari Gubernur Osaka Ichiro Matsui, Assistant Director General Masayuki Tohda, Director Hiroyuki Baba, Secretary of Governor Takeshi Niwa dan staff Rie Yamada, serta diikuti oleh 10-15 perusahaan yang bergerak di bidang penghematan energi.

Dirjen KII Agus Tjahajana menjelaskan, tawaran kerjasama dari Pemerintahan Osaka berupa Application of LED Lighting berupa investasi LED untuk semua lampu untuk penerangan jalan, Energy Saving Company (ESCO), dan Kansai Innovation Comprehensive Global Strategic Special Zone.

“Diharapkan mereka bisa memberikan kerjasama agar perusahaan yang bergerak di bidang tersebut dapat bertukar pengalaman, karena kita harus terus meningkatkan level kompetensi agar bisa menghemat pemakaian energi dan berdampak pada berkurangnya polusi yang dihasilkan dalam pemakaian energi," kata Agus Tjahajana.

Agus juga menyampaikan jika kerja sama telah berjalan, pemerintah akan menyesuaikan upah buruh antara satu kota dengan kota lainya berdasarkan azas keadilan.

"Diharapkan, kerjasama bisnis antar kedua Negara dapat memberikan kontribusi pada pembangunan industri di Indonesia yang pada giliranya dapat merubah pola perdagangan bilateral yang selama ini telah berjalan," kata dia.