Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co. menyatakan bahwa perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penjualan ponsel lipat terbaru mereka lebih dari 10 persen, dengan menyoroti penambahan kemampuan kecerdasan buatan (AI) canggih.

Produsen ponsel pintar terbesar di dunia ini meluncurkan generasi terbaru ponsel lipat, Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6, bersama dengan perangkat wearable tipe cincin Galaxy Ring, di acara Galaxy Unpacked yang diadakan di Carrousel du Louvre di Paris, Prancis, pada Rabu (10/7) waktu setempat.

Model lipat baru ini, yang mengintegrasikan fungsi AI canggih seperti "Live Translation," adalah yang tertipis dan teringan dalam seri Z hingga saat ini.

Presiden Samsung Electronics Co. Roh Tae-moon mengatakan bahwa sulit memperkirakan angka penjualan yang pasti, tetapi perusahaan menargetkan penjualan produk baru 10 persen lebih banyak dibandingkan dengan model sebelumnya yang dirilis tahun lalu.

Baca juga: Galaxy Z Flip6 rilis di Indonesia, hadir dengan kamera utama 50 MP

Baca juga: Samsung Galaxy Z Fold6 meluncur di Indonesia, harga mulai Rp26,4 juta


Dia menekankan fitur ramah pengguna dari ponsel seri Galaxy Z terbaru, yang ditenagai oleh chipset terbaru Qualcomm, mengoptimalkan pemrosesan AI dan meningkatkan fungsi umum termasuk kinerja grafis.

Kali ini, Samsung memperkenalkan produk yang lebih lengkap dan sempurna dalam setiap aspek, seperti kamera dan baterai, dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik di pasar global.

Samsung Electronics pertama kali memperkenalkan ponsel lipat pada tahun 2019, dan sejak itu, banyak raksasa teknologi, termasuk Google dan Motorola, memasuki segmen kelas atas ini.

Perusahaan teknologi China, Huawei, juga dengan cepat tumbuh menjadi pemain utama di pasar.

Menurut laporan firma riset pasar Counterpoint, pasar ponsel lipat global tumbuh 49 persen dari tahun sebelumnya pada kuartal pertama 2024. Pangsa pasar Huawei lebih dari dua kali lipat menjadi 35 persen pada kuartal pertama, sementara Samsung Electronics merosot menjadi 23 persen dari 58 persen dalam periode satu tahun.

Roh mengatakan bahwa seiring dengan perluasan pasar dan intensifikasi persaingan, ini positif bagi konsumen karena mereka mendapatkan manfaat dari pasar yang lebih kompetitif.

Roh juga menyebutkan bahwa Samsung berencana menambahkan Galaxy AI on-device ke sekitar 200 juta perangkat Galaxy pada akhir tahun ini, menawarkan layanan tersebut secara gratis hingga tahun 2025. Demikian disiarkan Yonhap, Kamis (11/7) waktu setempat.

Baca juga: Ini fitur wajib tahu di Galaxy Z Fold5, si jagoan multitasking!

Baca juga: Pra pemesanan ponsel lipat baru Samsung di Korsel capai 1 juta unit

Baca juga: Samsung masih eksplorasi untuk hadirkan ketahanan debu ponsel lipat