Jinan, Tiongkok, (ANTARA/PRNewswire)- Dalam waktu 20 tahun, cukup bagi sebuah industri untuk melakukan revolusi, tidak terkecuali industri truk muatan berat. Selama 20 tahun terakhir, banyak merek truk muatan berat yang dulunya terkenal gemilang, kini perlahan tenggelam dan hilang di dalam arus pasar. Namun, di tengah perubahan besar ini, ada beberapa pengecualian merek yang mampu melawan arus. Setelah melalui waktu yang panjang, merek SINOTRUK HOWO semakin bersinar terang.


Kuantitas adalah kekuatan. Sebagai merek tunggal pertama di industri truk Tiongkok yang mencapai penjualan lebih dari dua juta unit, HOWO tidak diragukan lagi sebagai "raja penjualan". Di luar negeri, merek HOWO telah berkontribusi signifikan selama beberapa tahun berturut-turut.




HOWO bukanlah sekedar nama, melainkan legenda.




20 tahun "perjalanan panjang" HOWO yang mencapai hasil yang luar biasa




Kelahiran HOWO bertepatan dengan era besar truk muatan berat di Tiongkok. Dari tahun 2000 hingga 2002, pasar truk muatan berat mengalami trend selama tiga tahun dengan pertumbuhan yang sangat masif. Dengan keadaan yang seperti itu, SINOTRUK langsung menyadari perlunya memanfaatkan peluang bersejarah ini. Alhasil, perusahaan menetapkan target produksi dan penjualan yang ambisius, termasuk rencana penjualan yang mencapai 35.000 unit pada tahun 2004, 70.000 unit pada tahun 2007, dan 100.000 unit pada tahun 2010.




Setelah satu tahun melakukan produksi yang cermat, pada tanggal 28 Oktober 2004, truk HOWO pertama diluncurkan dari jalur perakitan baru di perusahaan truk SINOTRUK kota Jinan. Sejak saat itu, teknologi truk muatan berat di Tiongkok mulai disesuaikan dengan standar internasional. Dari kabin bagian pengemudi terlebar di Tiongkok, hingga teknologi kontrol pembakaran mesin yang unik di Tiongkok, mendekati atau mencapai tingkat internasional, teknologi kontrol rangkaian listrik kendaraan, bahkan hingga axle reduksi tunggal terbesar di dunia dan sistem kontrol utama berteknologi tinggi dengan standar tertinggi dalam negeri. Ada banyak sekali terobosan "pertama", "inovasi", dan "terdepan" dari HOWO yang langsung menjadi terkenal. Pada tahun pertama, produksi dan penjualan melampaui 20.000 unit pada tahun 2006, yang merupakan sepertiga dari penjualan tahunan SINOTRUK dan mulai mengekspor dalam jumlah besar ke luar negeri.




Sejak kelahiran HOWO-7, truk ini sudah menjadi truk muatan berat paling canggih di Tiongkok. Selanjutnya, peluncuran HOWO-A7 semakin mengkonsolidasikan akumulasi dan inovasi teknologi dari SINOTRUK selama bertahun-tahun. Hal ini menjadi karya puncak truk muatan berat asal Tiongkok dan memimpin industri truk muatan berat Tiongkok ke tingkat dunia. HOWO TH7 tidak hanya dilengkapi dengan gearbox shifter tanpa gangguan pertama di dunia, tetapi bersama dengan HOWO MAX, keduanya dilengkapi dengan mesin gas alam 590 tenaga kuda dan efisiensi termal hingga 54,16%, sehingga dapat membuka era mesin gas alam berdaya besar. Sebagai truk listrik murni tanpa pengemudi tingkat L4 pertama di dunia, truk kontainer jaringan cerdas HOWO T5G melakukan uji operasi di pelabuhan kota Tianjin, mencetak rekor industri dunia, dan bersama memimpin era truk cerdas generasi pertama Tiongkok HOWO T7H yang diluncurkan 14 hari kemudian untuk memimpin era truk muatan berat cerdas dari Tiongkok.




Karya yang dibuat dengan dedikasi untuk membangun kepercayaan dari pelanggan




Candi dibangun tidak dalam semalam, begitu pula dengan HOWO yang bisa berdiri dengan tegap karena usaha yang keras. Sejak awal, SINOTRUK telah mengadopsi teknologi truk muatan berat Volvo pada tahun 2003, yang menghasilkan seri HOWO yang menguasai esensi dari Volvo. Kabin pengemudi memenuhi persyaratan keselamatan paling ketat di dunia, dengan suspensi udara dari segala arah kelas dunia, yang dapat mencapai efek peredam guncangan terbaik dalam kondisi jalan apa pun.




Pada tahun 2009, SINOTRUK kembali mengadopsi teknologi truk muatan berat merek MAN dari Jerman. Dalam proses kerja sama, SINOTRUK mengasimilasi teknologi mesin, axle, dan keseluruhan kendaraan dari MAN, sehingga menghasilkan mesin dengan teknologi yang 15 tahun lebih maju dari standar utama dunia pada saat itu. Pada saat yang bersamaan, produk hasil kerja sama ini mewarisi karakteristik HOWO yang mampu beradaptasi dengan kondisi operasional di Tiongkok dan negara-negara berkembang, serta efektivitas biaya yang tinggi untuk menjadi landasan bagi penerapan teknologi maju.




Selain itu, SINOTRUK belajar dari MAN tentang metode pengembangan, proses bisnis, teknologi produksi, metode manajemen, serta semangat kerja yang teliti dan bertanggung jawab. Saat itu, banyak kerja sama yang menghadapi masalah kualitas yang tidak konsisten, tetapi SINOTRUK dan MAN sangat berfokus pada konsistensi produksi, sehingga melakukan pelatihan teknis dan dukungan secara berkala pada setiap komponen utama. Dalam hal kualitas, banyak "pos pemeriksaan kualitas" yang diterapkan agar dapat menghasilkan produk kerja sama yang berkualitas tinggi.




Setelah tiga tahun bekerja keras, pada akhir tahun 2012, HOWO T7H dan HOWO T5G yang dilengkapi dengan mesin teknologi MAN, axle reduksi tunggal, dan komponen terkait diluncurkan serta dipasarkan pada awal tahun 2013, sehingga menjadi produk andalan SINOTRUK. Pada musim dingin yang sulit bagi industri truk muatan berat di tahun 2015, penjualan HOWO T7H meningkat 97,38% dibanding tahun sebelumnya, sementara penjualan HOWO T5G meningkat jauh lebih tinggi hingga mencapai 130,23%.




Dari keunggulan teknologi hingga penjualan yang menyebar luas, HOWO tidak hanya memikul tanggung jawab penjualan SINOTRUK, tetapi juga menggunakan kemampuan komprehensif internasionalnya untuk mengatasi "ketakutan" truk muatan berat asal Tiongkok terhadap raksasa dunia dengan mempercepat proses peningkatan industri ke level yang lebih tinggi, dan memulai babak baru yang mana "buatan Tiongkok" dapat menggantikan produk impor.







Produk hebat yang sesungguhnya dihargai oleh dunia