Semarang (ANTARA News) - Rencana diskusi sosok Tan Malaka di rumah Komunitas Seni Hysteria di Jalan Stonen, Bendan Ngisor, Semarang, Senin, mendapat penolakan dari warga dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Diskusi tersebut rencananya diisi dengan bedah buku tentang Tan Malaka karya Harry A. Poeze.

Endah Sulistya, Ketua RT 03/ RW 04, Bendan Ngisor, Semarang, menuturkan kegiatan tersebut dikhawatirkan akan memunculkan gangguan keamanan.

"Mereka tidak meminta izin, selain itu jumlah peserta yang akan hadir juga tidak teridentifikasi," katanya.

Keluhan lain, kata dia, setiap komunitas tersebut menggelar kegiatan, warga selalu terganggu karena suara serta parkir kendaraan yang memenuhi kawasan itu.

Penolakan lain disampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib Bangsa.

Sekitar 20 anggota organisasi itu mendatangi rumah Komunitas Seni Hysteria untuk meminta kegiatan diskusi tersebut tidak dilaksanakan.

Ketika menanggapi sejumlah penolakan, salah seorang panitia diskusi, Yunantyo Adi menuturkan pihak-pihak yang menolak kegiatan itu tidak mengetahui pasti sejarah tentang Tan Malaka.

Ia mengundang pihak yang menolak itu untuk hadir dalam diskusi.

Kepala Satuan Intelejen Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Amad Sukandar membenarkan tentang adanya penolakan dari sejumlah pihak terhadap kegiatan itu.

"Ada surat resmi ke Polrestabes tentang penolakan itu," katanya.

Dari hasil pertemuan yang dilakukan penyelenggara, kata dia, aparat mengusulkan agar pelaksanaan diskusi dan bendah buku dipindah.

Diskusi dan bedah buku sejarah Tan Malaka itu sendiri akan digelar pada Senin malam.