Selip lidah saat konpers, Biden panggil Zelenskyy 'Presiden Putin'
12 Juli 2024 09:58 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan konferensi pers pada KTT NATO di Washington, Kamis (11/7/2024). Pada kesempatan tersebut, Presiden Biden sempat salah menyebut Presiden Ukraina Zelensky sebagai Presiden Putin. ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/rwa/pri
Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengalami selip lidah dalam konferensi pers menjelang penutupan pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C., Kamis.
Hal itu terjadi ketika Biden hendak mempersilakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pernyataannya di podium setelah dirinya. Ia justru menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin, bukannya Zelenskyy.
"Saya akan serahkan kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sangat tinggi. Bapak dan ibu, Presiden Putin!" kata Biden saat itu.
Begitu menyadari kesalahannya, Biden segera meralat ucapannya. "Saya rupanya sangat fokus mengalahkan Putin," ucap dia.
Insiden tersebut terjadi di tengah polemik mengenai pencalonan kembali Biden sebagai presiden AS dalam pemilu November tahun ini, terlebih setelah penampilannya yang kurang memuaskan saat menghadapi Donald Trump dalam debat perdana pilpres akhir Juni lalu.
Sementara sejumlah pihak meragukan daya mental Biden dan kemampuannya menjalankan tugas kenegaraan apabila nanti terpilih lagi sebagai presiden, pihak lainnya lebih gamblang meminta Biden urung mencalonkan diri lagi.
Tak sampai di situ, Biden kembali mengalami selip lidah dalam konferensi pers setelahnya. Saat menjawab pertanyaan wartawan, ia salah mengucapkan nama Wakil Presiden AS, yang seharusnya Kamala Harris, justru menjadi Trump.
"Saya tak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil saya jika dia tak memenuhi kualifikasi sebagai presiden," ucap Biden, padahal sedang merujuk kepada Harris.
Selain itu, Biden juga memberi pernyataan mengenai pertimbangan mencabut pembatasan terhadap Ukraina memanfaatkan senjata buatan AS untuk menyerang target di teritori Rusia.
Presiden AS mengatakan bahwa ia akan terlebih dahulu mendengarkan saran dari petinggi militer serta pejabat pertahanan dan intelijen untuk menentukan "hal logis yang akan dilakukan" dari hari ke hari.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Zelenskiy undang Presiden Biden segera kunjungi Ukraina
Baca juga: Putin: Rusia bakal bekerja sama dengan pemenang Pilpres AS 2024
Baca juga: AS ingatkan Putin tidak ikut campur di pilpres
Hal itu terjadi ketika Biden hendak mempersilakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pernyataannya di podium setelah dirinya. Ia justru menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin, bukannya Zelenskyy.
"Saya akan serahkan kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sangat tinggi. Bapak dan ibu, Presiden Putin!" kata Biden saat itu.
Begitu menyadari kesalahannya, Biden segera meralat ucapannya. "Saya rupanya sangat fokus mengalahkan Putin," ucap dia.
Insiden tersebut terjadi di tengah polemik mengenai pencalonan kembali Biden sebagai presiden AS dalam pemilu November tahun ini, terlebih setelah penampilannya yang kurang memuaskan saat menghadapi Donald Trump dalam debat perdana pilpres akhir Juni lalu.
Sementara sejumlah pihak meragukan daya mental Biden dan kemampuannya menjalankan tugas kenegaraan apabila nanti terpilih lagi sebagai presiden, pihak lainnya lebih gamblang meminta Biden urung mencalonkan diri lagi.
Tak sampai di situ, Biden kembali mengalami selip lidah dalam konferensi pers setelahnya. Saat menjawab pertanyaan wartawan, ia salah mengucapkan nama Wakil Presiden AS, yang seharusnya Kamala Harris, justru menjadi Trump.
"Saya tak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil saya jika dia tak memenuhi kualifikasi sebagai presiden," ucap Biden, padahal sedang merujuk kepada Harris.
Selain itu, Biden juga memberi pernyataan mengenai pertimbangan mencabut pembatasan terhadap Ukraina memanfaatkan senjata buatan AS untuk menyerang target di teritori Rusia.
Presiden AS mengatakan bahwa ia akan terlebih dahulu mendengarkan saran dari petinggi militer serta pejabat pertahanan dan intelijen untuk menentukan "hal logis yang akan dilakukan" dari hari ke hari.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Zelenskiy undang Presiden Biden segera kunjungi Ukraina
Baca juga: Putin: Rusia bakal bekerja sama dengan pemenang Pilpres AS 2024
Baca juga: AS ingatkan Putin tidak ikut campur di pilpres
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: