Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pemerintah provinsi tidak bisa menghentikan bemo beroperasi dan akan membiarkan alat transportasi beroda tiga itu hilang secara alami.
"Kita enggak bisa ngabisin mereka semua, mereka masih beroperasi kok di Benhil dan Pasar Baru," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
"Kita enggak bisa larang-larang mereka, biar mereka hilang secara alami
saja. Walaupun butuh waktu lama, tapi nanti orang akan pindah ke busway
kalau bus-nya sudah banyak dan bagus," katanya.
Namun, ia melanjutkan, Pemerintah DKI Jakarta berusaha mendorong masyarakat meninggalkan bemo dengan memperbaiki layanan bus Transjakarta.
Pemerintah daerah, kata dia, juga mendorong sopir bemo beralih menjadi sopir bus Transjakarta.
"Kalau saja sopir mau pindah jadi sopir busway, kita izinin. Gajinya lebih gede kok," katanya.
Ia menambahkan, Badan Layanan Umum Transjakarta membutuhkan sekitar 1.531 sopir.
Bulan ini saja, Transjakarta menerima sopir untuk 346 unit bus yang baru. Menurut dia, gaji sopir bus Transjakarta saat ini sudah 3,5 kali Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk sopir bus gandeng khusus operator Damri dan sopir bus sedang dua kali UMP.
Bemo Jakarta akan dibiarkan hilang secara alami
17 Februari 2014 11:48 WIB
Petugas mengisikan bahan bakar minyak bersubsidi ke bemo di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Jakarta Pusat, Selasa (3/4). (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa )
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: