Ada 528 titik panas di Sumatera
17 Februari 2014 10:30 WIB
Petugas dari Manggala Agni mencoba memadamkan api yang membakar kawasan hutan gambut di Kabupaten Kampar, Riau (ANTARA/Rony Muharrman)
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 528 titik panas (hotspot) di daratan Sumatera pagi ini yang tersebar di sejumlah provinsi.
"Terbanyak tetap berada di daratan Provinsi Riau yakni mencapai 386 titik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi kepada pers di Pekanbaru, Senin.
Hasil pendeteksian satelit menunjukkan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis yakni 136 titik, kemudian Kabutapen Rokan Hilir 58 titik dan Kabupaten Kepulauan Meranti 52.
"Untuk di Kota Dumai tercatat ada sebanyak 35 titik dan Kabupaten Siak terdeteksi 34 titik," katanya.
Selanjutnya, kata dia, Kabupaten Indragiri Hilir 28 titik, sedangkan Rokan Hulu serta Kampar, masing-masing satu titk panas dengan pertumbuhan baru.
Tingginya tingkat pertumbuhan titik panas di daratan Provinsi Riau menurut Slamet disebabkan masih minimnya curah hujan dan diperparah oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab yang membersihkan lahan dengan cara membakarnya.
"Terbanyak tetap berada di daratan Provinsi Riau yakni mencapai 386 titik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi kepada pers di Pekanbaru, Senin.
Hasil pendeteksian satelit menunjukkan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis yakni 136 titik, kemudian Kabutapen Rokan Hilir 58 titik dan Kabupaten Kepulauan Meranti 52.
"Untuk di Kota Dumai tercatat ada sebanyak 35 titik dan Kabupaten Siak terdeteksi 34 titik," katanya.
Selanjutnya, kata dia, Kabupaten Indragiri Hilir 28 titik, sedangkan Rokan Hulu serta Kampar, masing-masing satu titk panas dengan pertumbuhan baru.
Tingginya tingkat pertumbuhan titik panas di daratan Provinsi Riau menurut Slamet disebabkan masih minimnya curah hujan dan diperparah oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab yang membersihkan lahan dengan cara membakarnya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: