Kemen-PANRB gelar evaluasi keberlanjutan inovasi pelayanan publik
11 Juli 2024 22:07 WIB
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat melakukan pembahasan terkait strategi dan progres penguatan kelembagaan KNEKS bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta, Selasa (4/7/2024). ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) akan segera menggelar ekspose hasil pemantauan keberlanjutan dan replikasi inovasi pelayanan publik (PKRI) tahun 2024.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan inovasi pelayanan publik yang telah dilaksanakan Kementerian PANRB, termasuk Top Inovasi hasil penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
"Kita memberikan apresiasi bagi instansi pemerintah yang telah melakukan pembinaan inovasi dengan baik serta mampu menjaga keberlanjutan inovasi dan melakukan replikasi inovasi pelayanan publik,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: PANRB: Digitalisasi birokrasi aspek penting akuntabilitas pemerintahan
Menurut dia, gelar ekspos yang dilaksanakan melalui presentasi dan wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan informasi objektif terkait implementasi pembinaan inovasi pelayanan publik di tiap instansi pemerintah, selain sebagai ajang apresiasi.
Anas menyebutkan salah satu cara mewujudkan birokrasi yang berdampak adalah melalui inovasi. Dengan inovasi, instansi pemerintah akan lebih hebat dan cepat maju.
Untuk itu, Kementerian PANRB selaku pembina pelayanan publik mendorong pemerintah daerah untuk melakukan replikasi inovasi.
"Presiden Joko Widodo memberi arahan agar birokrasi berdampak dan bukan tumpukan kertas. Untuk itu, inovasi harus mendorong birokrasi lincah dan cepat," ujarnya.
Baca juga: Pemutakhiran data permudah praktik replikasi inovasi pelayanan publik
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Abdul Hakim mengatakan sebanyak 58 peserta kelompok Keberlanjutan dan sebanyak 36 peserta kelompok Replikasi akan melakukan presentasi dan wawancara di hadapan Tim Penilai Independen (TPI).
Tahapan itu rencananya dilaksanakan pada 12 - 16 Juli 2024 secara virtual melalui Zoom di hadapan Tim Penilai Independen. Adapun inovasi tersebut berasal dari Top Inovasi KIPP dari 2014 hingga 2023 serta inovasi hasil replikasi dari Top Inovasi KIPP.
“Kegiatan PKRI ini dilaksanakan sebagaimana arahan Menteri PANRB untuk mewujudkan pelayanan publik berdampak melalui program inovasi. Menurut beliau, inovasi menjadi cara yang paling strategis dan tepat untuk melakukan perubahan dalam mewujudkan peningkatan pelayanan publik.
Dia berharap para peserta instansi dapat mempersiapkan inovasi yang terkait dengan keberlanjutan ataupun replikasi yang telah dilaksanakan di lembaganya.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto menyampaikan komponen penilaian pada tahap presentasi wawancara ini terdiri dari 70 persen substansi dan 30 persen penyajian.
Aspek penilaian substansi sama dengan aspek penilaian pada tahap Desk Evaluasi.
Ia juga menjelaskan sebelum presentasi dan wawancara, para peserta diminta untuk menyiapkan bahan kelengkapan kepada Tim Sekretariat seperti materi paparan, ringkasan proposal, dan video inovasi.
"Diharapkan kepada pimpinan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, yaitu menteri, kepala badan, gubernur, bupati, wali kota, dan direktur BUMN dapat mempresentasikan inovasinya di hadapan TPI," pungkas Ajib.
Baca juga: Menpan RB-diaspora Singapura bahas manajemen talenta digital
Baca juga: Menpan RB: Pemenang Anugerah ASN layak diperhitungkan kariernya
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan inovasi pelayanan publik yang telah dilaksanakan Kementerian PANRB, termasuk Top Inovasi hasil penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
"Kita memberikan apresiasi bagi instansi pemerintah yang telah melakukan pembinaan inovasi dengan baik serta mampu menjaga keberlanjutan inovasi dan melakukan replikasi inovasi pelayanan publik,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: PANRB: Digitalisasi birokrasi aspek penting akuntabilitas pemerintahan
Menurut dia, gelar ekspos yang dilaksanakan melalui presentasi dan wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan informasi objektif terkait implementasi pembinaan inovasi pelayanan publik di tiap instansi pemerintah, selain sebagai ajang apresiasi.
Anas menyebutkan salah satu cara mewujudkan birokrasi yang berdampak adalah melalui inovasi. Dengan inovasi, instansi pemerintah akan lebih hebat dan cepat maju.
Untuk itu, Kementerian PANRB selaku pembina pelayanan publik mendorong pemerintah daerah untuk melakukan replikasi inovasi.
"Presiden Joko Widodo memberi arahan agar birokrasi berdampak dan bukan tumpukan kertas. Untuk itu, inovasi harus mendorong birokrasi lincah dan cepat," ujarnya.
Baca juga: Pemutakhiran data permudah praktik replikasi inovasi pelayanan publik
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Abdul Hakim mengatakan sebanyak 58 peserta kelompok Keberlanjutan dan sebanyak 36 peserta kelompok Replikasi akan melakukan presentasi dan wawancara di hadapan Tim Penilai Independen (TPI).
Tahapan itu rencananya dilaksanakan pada 12 - 16 Juli 2024 secara virtual melalui Zoom di hadapan Tim Penilai Independen. Adapun inovasi tersebut berasal dari Top Inovasi KIPP dari 2014 hingga 2023 serta inovasi hasil replikasi dari Top Inovasi KIPP.
“Kegiatan PKRI ini dilaksanakan sebagaimana arahan Menteri PANRB untuk mewujudkan pelayanan publik berdampak melalui program inovasi. Menurut beliau, inovasi menjadi cara yang paling strategis dan tepat untuk melakukan perubahan dalam mewujudkan peningkatan pelayanan publik.
Dia berharap para peserta instansi dapat mempersiapkan inovasi yang terkait dengan keberlanjutan ataupun replikasi yang telah dilaksanakan di lembaganya.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto menyampaikan komponen penilaian pada tahap presentasi wawancara ini terdiri dari 70 persen substansi dan 30 persen penyajian.
Aspek penilaian substansi sama dengan aspek penilaian pada tahap Desk Evaluasi.
Ia juga menjelaskan sebelum presentasi dan wawancara, para peserta diminta untuk menyiapkan bahan kelengkapan kepada Tim Sekretariat seperti materi paparan, ringkasan proposal, dan video inovasi.
"Diharapkan kepada pimpinan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, yaitu menteri, kepala badan, gubernur, bupati, wali kota, dan direktur BUMN dapat mempresentasikan inovasinya di hadapan TPI," pungkas Ajib.
Baca juga: Menpan RB-diaspora Singapura bahas manajemen talenta digital
Baca juga: Menpan RB: Pemenang Anugerah ASN layak diperhitungkan kariernya
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: