Medan (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan mengapresiasi sarana transportasi di daerah memberikan pelayanan terbaik dengan membawa jamaah haji Sumatera Utara kembali ke daerah asal.

"Kami apresiasi pemerintah daerah mendukung penuh serta memberikan fasilitas transportasi, sehingga jamaah haji bisa kembali dengan selamat," ucap Plt Kasi Humas PPIH Debarkasi Medan Imam Mukhair, di Medan, Kamis.

Tidak hanya armada transportasi darat, lanjut dia, seperti bus dan kereta api, tetapi juga transportasi udara yang mengantarkan jamaah haji sampai Kepulauan Nias.

Akibatnya jamaah haji Sumatera Utara tersebut bisa tiba maupun kembali dari Asrama Haji Medan dalam kondisi sehat dan bahagia.

Data PPIH Debarkasi Medan menyebutkan, hingga Kloter 15 tercatat sebanyak 5.347 haji asal Sumatera Utara atau 61,48 persen telah kembali ke kampung halaman.

"Kami meminta kepada jamaah agar menjaga predikat haji mabrur maupun mabruroh dengan meningkatnya amal ibadah setelah menunaikan rukun Islam kelima di tanah suci," tutur Imam.

Chandra Lubis, pemilik bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS) mengatakan, 11 unit bus ALS membawa jamaah haji Kloter 15 Debarkasi Medan dari Asrama Haji Medan menuju Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Pihaknya mengaku sangat gembira karena dapat mengantarkan maupun menjemput jamaah haji Sumatera Utara ke daerah asal sejak 22 tahun lalu.

Baca juga: Pansus Angket Haji temukan indikasi korupsi pada pengalihan kuota haji

"Kalau untuk jamaah haji Madina (Mandailing Natal), kita antar dan jemput dari Kota Panyabungan ke Kota Medan, begitu juga sebaliknya sejak 2002," jelasnya.

Namun, ungkap dia, beberapa tahun terakhir jamaah haji dari tiga kabupaten, yakni Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan dan Batu Bara juga dibawa oleh bus ALS.

"Kita layani jamaah dengan tulus dan ikhlas, bukan semata-mata mencari profit. Setiap jamaah yang dibawa bus ini disuguhkan nasi kotak, snack dan air mineral, baik kedatangan maupun kembali," ucap dia.

Hal tersebut sudah dilakukan oleh almarhum orang tuanya, yakni H Ali Sati Lubis dan ibunda Hj Chairani Nasution semasa hidupnya sebagai pendiri serta pemilik bus ALS sejak dahulu.

"Saya sebagai anaknya terus melanjutkan apa yang telah dibuat orang tua saya dahulu," tutur Chandra.

Baca juga: DPR: Pansus Angket Haji upayakan penyelenggaraan haji lebih baik
Baca juga: 393 haji kloter 01-BTJ Debarkasi Aceh tiba di Tanah Air