Teheran kecam klaim NATO soal bantu Rusia di Ukraina bermotif politik
11 Juli 2024 19:31 WIB
Menlu Rusia Sergei Lavrov (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian selama pengarahan bersama setelah pembicaraan di Moskow, Rusia, Rabu (29/3/2023). (ANTARA/HO-Kemlu Rusia)
Teheran (ANTARA) - Klaim aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bahwa Iran memberikan bantuan militer kepada Rusia dalam operasinya di Ukraina tidak berdasar, bermotif politik, dan bertujuan untuk membenarkan keterlibatan Barat dalam konflik tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, pada Kamis. "Republik Islam Iran menganggap pernyataan tentang Iran yang membantu Rusia dalam konflik Ukraina, yang terkandung dalam deklarasi akhir KTT para kepala negara NATO di Washington, sebagai sesuatu yang benar-benar tidak berdasar dan bermotif politik," kata Kemenlu Iran mengutip pernyataan Kanaani.
Kanaani selanjutnya menyatakan Iran menolak anggapan tidak berdasar tersebut.
Barat mencoba mengaitkan konflik Ukraina dengan hubungan Teheran-Moskow untuk membenarkan intervensi Barat dan pasokan senjata ke Kiev, ujar juru bicara tersebut.
"Sayangnya, apa yang kita lihat di Ukraina sekarang, adalah dan merupakan hasil dari kebijakan provokatif yang dilakukan oleh NATO dengan Amerika Serikat sebagai pemimpinnya," kata Kanaani menambahkan.
Sumber: Sputnik
Baca juga: NATO kirim pesan khusus untuk China soal kerja sama dengan Rusia
Baca juga: Penguatan misi NATO tidak membuat aliansi jadi pihak dalam konflik
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, pada Kamis. "Republik Islam Iran menganggap pernyataan tentang Iran yang membantu Rusia dalam konflik Ukraina, yang terkandung dalam deklarasi akhir KTT para kepala negara NATO di Washington, sebagai sesuatu yang benar-benar tidak berdasar dan bermotif politik," kata Kemenlu Iran mengutip pernyataan Kanaani.
Kanaani selanjutnya menyatakan Iran menolak anggapan tidak berdasar tersebut.
Barat mencoba mengaitkan konflik Ukraina dengan hubungan Teheran-Moskow untuk membenarkan intervensi Barat dan pasokan senjata ke Kiev, ujar juru bicara tersebut.
"Sayangnya, apa yang kita lihat di Ukraina sekarang, adalah dan merupakan hasil dari kebijakan provokatif yang dilakukan oleh NATO dengan Amerika Serikat sebagai pemimpinnya," kata Kanaani menambahkan.
Sumber: Sputnik
Baca juga: NATO kirim pesan khusus untuk China soal kerja sama dengan Rusia
Baca juga: Penguatan misi NATO tidak membuat aliansi jadi pihak dalam konflik
Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: