"Untuk itu, para IKM perlu mempersiapkan diri, meningkatkan kualitas, membangun branding, melakukan adaptasi dan berinovasi dengan membaca tren dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor. Sehingga pelaku IKM pangan dapat terus maju, menguasai pasar, hingga mampu menaikkan kelasnya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, di Jakarta, Kamis.
Dalam acara itu, salah satu kegiatan yang mendorong pemajuan IKM yakni lokakarya sistem keamanan di sektor makanan dan minuman yang diikuti oleh 30 IKM pangan unggulan yang berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu.
Lebih lanjut, Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan Kemenperin Yedi Sabaryadi menyampaikan, Kegiatan itu berfokus untuk menjadikan IKM pangan di NTB supaya bisa memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practices) atau Cara Produksi Olahan yang Baik (CPPOB), maupun Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) yang merupakan pedoman atau prosedur untuk mengatur perusahaan atau produsen dalam memproduksi makanan sehingga layak dikonsumsi.
Baca juga: Kemenperin gelar Creative Fest 2024 dorong inovasi industri kerajinan