STAB Nalada beralih status jadi institut usai pecahkan rekor MURI
11 Juli 2024 17:46 WIB
Grand Launching Insitut Nalanda yang diselenggarakan di Auditorium KH. M. Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta pada Rabu (10/7/2024) yang dihadiri oleh para pendiri, donator, mitra kerja sama, sivitas akademika serta tamu undangan. (ANTARA/HO-STAB Nalada)
Jakarta (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda beralih status menjadi Institut Nalada usai memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Perguruan Tinggi Buddha pertama di Indonesia.
“Transformasi ini bukan semata-mata untuk kepentingan Nalanda, tetapi lebih dari itu adalah untuk kemajuan pendidikan agama Buddha di Indonesia,” kata Ketua Yayasan Romo Tan Tjoe Liang dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Tan menuturkan alih status tersebut dinyatakan secara resmi dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama Nomor 452 tahun 2024 tentang izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda menjadi Institut Nalanda.
Baca juga: Young Buddhist Association putar film Hakiki Vesak Festival Surabaya
Baca juga: Tokoh Buddha Temanggung dapat penghargaan dari Dirjen Bimas Buddha
Peningkatan status tersebut menurutnya harus dimaknai sebagai waktu untuk menghadapi tantangan baru dengan terus berinovasi dan beradaptasi pada perkembangan dunia pendidikan secara global.
“Tentu dengan berhasilnya mendapat pengakuan rekor MURI ini adalah sesuatu yang membanggakan, tetapi yang lebih penting adalah esensi meningkatkan pendidikan buddhis di Indonesia,” ujarnya.
Rektor Institut Nalanda Dr. Sutrisno, S.IP.,M.Si menceritakan bahwa proses peralihan status dari STAB menjadi institut sebenarnya sudah dicanangkan sejak tahun 2019. Namun saat itu ada tiga hal yang didiskusikan untuk menaikkan level sekolah tinggi tersebut.
Ketiga hal itu yakni akreditasi prodi naik level, kelembagaan naik level dan jumlah mahasiswa naik level. Usai beralih status, ia berharap sekolahnya dapat meningkatkan peran perguruan tinggi keagamaan Buddha di Indonesia dan memperluas jangkauan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di Indonesia.
“Maka dari itu saya berharap hadirnya Institut Nalanda memberikan dampak sosial ekonomi kepada masyarakat yang lebih nyata dan ikut andil dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Sutrisno.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Urusan Agama Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma, S.Pd.,M.Pd., M.Pd.B berharap hadirnya Institut Nalanda dapat memenuhi tujuan meningkatkan kemampuan intelektual, membentuk etika moral, membekali individu dalam keterampilan dan membantu menciptakan masyarakat yang toleran dan harmoni serta terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah melalui tridharma perguruan tinggi.
Baca juga: Menag harap institusi pendidikan Dhammasekha bisa seperti MAN IC
Baca juga: Dhammasekha Wujudkan Pendidikan Umat Buddha Semakin Berkualitas dan Komprehensif
“Transformasi ini bukan semata-mata untuk kepentingan Nalanda, tetapi lebih dari itu adalah untuk kemajuan pendidikan agama Buddha di Indonesia,” kata Ketua Yayasan Romo Tan Tjoe Liang dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Tan menuturkan alih status tersebut dinyatakan secara resmi dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama Nomor 452 tahun 2024 tentang izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda menjadi Institut Nalanda.
Baca juga: Young Buddhist Association putar film Hakiki Vesak Festival Surabaya
Baca juga: Tokoh Buddha Temanggung dapat penghargaan dari Dirjen Bimas Buddha
Peningkatan status tersebut menurutnya harus dimaknai sebagai waktu untuk menghadapi tantangan baru dengan terus berinovasi dan beradaptasi pada perkembangan dunia pendidikan secara global.
“Tentu dengan berhasilnya mendapat pengakuan rekor MURI ini adalah sesuatu yang membanggakan, tetapi yang lebih penting adalah esensi meningkatkan pendidikan buddhis di Indonesia,” ujarnya.
Rektor Institut Nalanda Dr. Sutrisno, S.IP.,M.Si menceritakan bahwa proses peralihan status dari STAB menjadi institut sebenarnya sudah dicanangkan sejak tahun 2019. Namun saat itu ada tiga hal yang didiskusikan untuk menaikkan level sekolah tinggi tersebut.
Ketiga hal itu yakni akreditasi prodi naik level, kelembagaan naik level dan jumlah mahasiswa naik level. Usai beralih status, ia berharap sekolahnya dapat meningkatkan peran perguruan tinggi keagamaan Buddha di Indonesia dan memperluas jangkauan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di Indonesia.
“Maka dari itu saya berharap hadirnya Institut Nalanda memberikan dampak sosial ekonomi kepada masyarakat yang lebih nyata dan ikut andil dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Sutrisno.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Urusan Agama Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma, S.Pd.,M.Pd., M.Pd.B berharap hadirnya Institut Nalanda dapat memenuhi tujuan meningkatkan kemampuan intelektual, membentuk etika moral, membekali individu dalam keterampilan dan membantu menciptakan masyarakat yang toleran dan harmoni serta terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah melalui tridharma perguruan tinggi.
Baca juga: Menag harap institusi pendidikan Dhammasekha bisa seperti MAN IC
Baca juga: Dhammasekha Wujudkan Pendidikan Umat Buddha Semakin Berkualitas dan Komprehensif
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: