Solo (ANTARA News) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan penanganan penanggulangan bencana meletusnya Gunung Kelud (1731 mdpl) di Jawa Timur sudah dilakukan dengan baik.
Pemerintah daerah yang terkena dampak Gunung Kelud sudah mengantisipasi, dan masyarakat juga bekerja sama dengan baik, kata Presiden saat tiba di Stasiun Balapan Solo, Minggu petang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dengan kereta api (KA) luar biasa Nusantara 1, tiba di Stadiun Balapan Solo sekitar pukul 16.20 WIB.
Presiden bersama Ibu Negara kemudian turun dari kereta dan disambut Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno.
Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono yang turun dari kereta sempat menyapa dan memberikan salam kepada masyarakat atau calon penumpang di Stasiun Balapan, 10 menit kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah bencana Kediri Jatim.
"Masyarakatnya juga bekerja sama dengan baik, sehingga dampak abu vulkanik Gunung Kelud diharapkan tidak sampai mengganggu kesehatan. Saya berharap setelah bersih kondisi kembali normal," ujar Presiden.
Presiden juga memantau selama perjalanan dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta hingga tiba di Solo, bahwa semuanya telah bekerja membersihkan abu vulkanik.
"Keadaan di Kota Solo lebih baik dibanding di wilayah Yogyakarta. Karena, di Yogyakarta hujan belum turun," tuturnya.
Presiden merasa gembira karena wilayah Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Malang yang terkena dampak langsung, pemerintah daerahnya sudah mengantisipasi. Sehingga, bencana erupsi Gunung Kelud tidak ada korban jiwa.
"Ada tiga korban yang meninggal itu pun bukan terkena dampak langsung. Hal ini contoh yang baik, pemerintah daerah bekerja cekatan, dan masyarakat kerja samanya baik yang dapat mencegah banyak hal. Terutama tidak adanya korban jiwa akibat bencana itu," kata Presiden.
Presiden: penanganan bencana Gunung Kelud dilakukan baik
16 Februari 2014 19:33 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: