Pemerintah jamin berikan ganti rugi korban Kelud
16 Februari 2014 19:05 WIB
Seorang warga memindahkan bagian atap rumah yang hancur akibat material letusan Gunung Kelud di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Kediri (ANTARA News) - Pemerintah menjamin akan memberikan ganti rugi kepada korban erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Bantuan sudah kami turunkan awal ketika mulai ada pengungsi, untuk bahan bangunan sekitar Rp2 miliar, dan dua hari lalu hampir mendekati Rp4 miliar," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri saat mengunjungi lokasi pengungsi di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Minggu.
Ia mengatakan anggaran itu akan diberikan pada tiga daerah yang terdampak langsung erupsi Gunung Kelud, yaitu Kabupaten Kediri dengan anggaran sekitar Rp1,7 miliar, Kabupaten Blitar di atas Rp1 miliar, dan Malang sekitar Rp740 juta.
Pihaknya juga menyebut koordinasi yang dilakukan pemerintah daerah setempat serta seluruh jajaran dan relawan cukup bagus, sehingga dapat langsung mengevakuasi warga pascakenaikan status dari semula siaga menjadi awas.
Ia juga mengatakan, pemerintah pasti akan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Kelud. Hal itu juga berdasarkan arahan dari presiden.
"Pasti rumah yang hancur, rusak, akan mendapatkan perhatian sesua dengan arahan Bapak Presiden, nanti diperbaiki atau dibangun kembali," katanya.
Namun, ia mengatakan sampai saat ini belum mendapatkan kepastian data baik warga yang meninggal dunia, terluka, ataupun yang bangunan yang rusak.
Menteri sosial juga datang menyampaikan bantuan untuk kebutuhan para pengungsi, dan memantau langsung kebutuhan para pengungsi, serta aktivitas para relawan saat memasak.
Mensos juga sempat ikut membungkus makanan yang akan diberikan kepada para pengungsi. Makanan yang disediakan antara lain nasi, sayur, lengkap dengan lauknya, sarden.
Di Kecamatan Kepung, ada sekitar 18 ribu warga yang mengungsi. Jarak antara desa dengan kawah Gunung Kelud yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, itu antara 5-10 kilometer, di antaranya Desa Kebonrejo dan Besowo.
Kepala Camat Kepung Hariyono mengatakan ada 38 titik yang dijadikan lokasi pengungsian warga, dan mereka adalah warga Kecamatan Kepung dan sebagian warga Kecamatan Puncu.
"Bantuan sudah kami turunkan awal ketika mulai ada pengungsi, untuk bahan bangunan sekitar Rp2 miliar, dan dua hari lalu hampir mendekati Rp4 miliar," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri saat mengunjungi lokasi pengungsi di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Minggu.
Ia mengatakan anggaran itu akan diberikan pada tiga daerah yang terdampak langsung erupsi Gunung Kelud, yaitu Kabupaten Kediri dengan anggaran sekitar Rp1,7 miliar, Kabupaten Blitar di atas Rp1 miliar, dan Malang sekitar Rp740 juta.
Pihaknya juga menyebut koordinasi yang dilakukan pemerintah daerah setempat serta seluruh jajaran dan relawan cukup bagus, sehingga dapat langsung mengevakuasi warga pascakenaikan status dari semula siaga menjadi awas.
Ia juga mengatakan, pemerintah pasti akan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Kelud. Hal itu juga berdasarkan arahan dari presiden.
"Pasti rumah yang hancur, rusak, akan mendapatkan perhatian sesua dengan arahan Bapak Presiden, nanti diperbaiki atau dibangun kembali," katanya.
Namun, ia mengatakan sampai saat ini belum mendapatkan kepastian data baik warga yang meninggal dunia, terluka, ataupun yang bangunan yang rusak.
Menteri sosial juga datang menyampaikan bantuan untuk kebutuhan para pengungsi, dan memantau langsung kebutuhan para pengungsi, serta aktivitas para relawan saat memasak.
Mensos juga sempat ikut membungkus makanan yang akan diberikan kepada para pengungsi. Makanan yang disediakan antara lain nasi, sayur, lengkap dengan lauknya, sarden.
Di Kecamatan Kepung, ada sekitar 18 ribu warga yang mengungsi. Jarak antara desa dengan kawah Gunung Kelud yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, itu antara 5-10 kilometer, di antaranya Desa Kebonrejo dan Besowo.
Kepala Camat Kepung Hariyono mengatakan ada 38 titik yang dijadikan lokasi pengungsian warga, dan mereka adalah warga Kecamatan Kepung dan sebagian warga Kecamatan Puncu.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: