Pontianak, Kalbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pembangunan inklusif dengan meluncurkan program Parapreneuer dan Parafluencer sebagai bentuk pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.

"Program ini, yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta keterampilan kewirausahaan di kalangan penyandang disabilitas," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson di Pontianak, Kalbar, Kamis.

Dia menjelaskan program, yang melibatkan 92 penyandang disabilitas dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar itu, mencakup pelatihan Parapreneur Barista dan UMKM kuliner untuk 49 peserta, serta pelatihan Parafluencer untuk 43 peserta dengan bimbingan mentor berpengalaman.

"Semua komponen bangsa, termasuk masyarakat Kalbar, harus terus berinovasi dan berkreasi. Kita harus memfasilitasi mereka agar bisa berkembang menuju negara yang maju dan masyarakat yang sejahtera," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Kalbar mendukung penuh program Parapreneur dan Parafluencer sebagai bagian dari upaya memberikan ruang gerak yang sama bagi penyandang disabilitas.

Harisson berharap program tersebut dapat menumbuhkan wirausaha baru di kalangan penyandang disabilitas dan meningkatkan keterampilan mereka dalam berwirausaha.

"Saya berharap program ini dimanfaatkan sebagai wadah praktik berwirausaha dan sarana pembelajaran serta kreativitas penciptaan konten literasi," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalbar Mustaat Saman menyoroti pentingnya keterampilan bagi penyandang disabilitas.

"Sebanyak 80 persen penyandang disabilitas pernah berpikir untuk bunuh diri. Kita harus memiliki keahlian dan inovasi untuk menjawab tantangan masa depan," tuturnya.

Cafe Satuperdua Kopi Tiam dan Learning Center Pemberdayaan Disabilitas didedikasikan untuk melatih dan membina keterampilan penyandang disabilitas, serta mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik.

"Kita harus menjawab tantangan masa depan dan tidak kalah dengan orang-orang nondisabilitas," kata Mustaat.

Baca juga: OJK Kalbar prioritaskan disabilitas tingkatkan literasi keuangannya