Asosiasi logistik Bali incar pengelolaan barang Indonesia bagian timur
11 Juli 2024 16:09 WIB
Arsip foto - Petugas memasukkan barang siap ekspor di Tempat Penimbunan Sementara Terminal Kargo Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (6/6/2024). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Denpasar (ANTARA) - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali mengincar pengelolaan barang untuk ekspor dan impor dari wilayah Indonesia bagian timur karena didukung konektivitas udara melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Kami ada peluang melakukan pembicaraan bisnis antarpelaku usaha (B2B),” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah ALFI Bali Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra di sela konferensi logistik dan forwarder Asia Pasifik di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Menurut dia, daerah lain dapat mengekspor atau impor barangnya melalui Bali mengingat banyak maskapai penerbangan internasional membuka layanan penerbangan langsung.
Sedangkan, lanjut dia, tingkat keterisian lambung pesawat berbadan lebar diperkirakan baru terisi untuk bagasi penumpang hingga 30 persen dari kapasitas yang diperkirakan rata-rata mencapai sekitar 25 ton untuk satu jenis pesawat.
Sehingga masih ada ruang untuk dikonversi menjadi bisnis pengangkutan barang ekspor dan impor melalui jalur udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Berdasarkan data Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bandara tersebut melayani 22 rute penerbangan domestik dilayani oleh 11 maskapai.
Sedangkan untuk rute internasional mencapai 36 rute tersebar di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Australia oleh 39 maskapai penerbangan.
Saat ini, pelaku usaha aktif di ALFI Bali mencapai 91 pelaku usaha logistik dan forwarder, sebanyak 15 pelaku usaha di antaranya bergerak di pengangkutan jalur udara dan sisanya di pengangkutan jalur darat dan laut.
Selain didukung konektivitas, peluang mengelola barang ekspor impor melalui jalur udara di Bali juga didukung efisiensi dari sisi karantina dan Bea Cukai yang dilakukan satu pintu.
“Bali menjadi proyek percontohan untuk pemeriksaan bersama yakni Balai Karantina, Bea Cukai ada menjadi satu sehingga memotong proses bisnis dan waktu sehingga meningkatkan efisiensi,” ucapnya.
Baca juga: Asosiasi Logistik desak pembentukan Badan Logistik Nasional
Baca juga: Menhub minta peningkatan kolaborasi layanan angkutan laut-logistik
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta ALFI kaji skema memperkuat sistem logistik RI
“Kami ada peluang melakukan pembicaraan bisnis antarpelaku usaha (B2B),” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah ALFI Bali Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra di sela konferensi logistik dan forwarder Asia Pasifik di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Menurut dia, daerah lain dapat mengekspor atau impor barangnya melalui Bali mengingat banyak maskapai penerbangan internasional membuka layanan penerbangan langsung.
Sedangkan, lanjut dia, tingkat keterisian lambung pesawat berbadan lebar diperkirakan baru terisi untuk bagasi penumpang hingga 30 persen dari kapasitas yang diperkirakan rata-rata mencapai sekitar 25 ton untuk satu jenis pesawat.
Sehingga masih ada ruang untuk dikonversi menjadi bisnis pengangkutan barang ekspor dan impor melalui jalur udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Berdasarkan data Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bandara tersebut melayani 22 rute penerbangan domestik dilayani oleh 11 maskapai.
Sedangkan untuk rute internasional mencapai 36 rute tersebar di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Australia oleh 39 maskapai penerbangan.
Saat ini, pelaku usaha aktif di ALFI Bali mencapai 91 pelaku usaha logistik dan forwarder, sebanyak 15 pelaku usaha di antaranya bergerak di pengangkutan jalur udara dan sisanya di pengangkutan jalur darat dan laut.
Selain didukung konektivitas, peluang mengelola barang ekspor impor melalui jalur udara di Bali juga didukung efisiensi dari sisi karantina dan Bea Cukai yang dilakukan satu pintu.
“Bali menjadi proyek percontohan untuk pemeriksaan bersama yakni Balai Karantina, Bea Cukai ada menjadi satu sehingga memotong proses bisnis dan waktu sehingga meningkatkan efisiensi,” ucapnya.
Baca juga: Asosiasi Logistik desak pembentukan Badan Logistik Nasional
Baca juga: Menhub minta peningkatan kolaborasi layanan angkutan laut-logistik
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta ALFI kaji skema memperkuat sistem logistik RI
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: