Akademisi kumpul di Surabaya bahas sains data topang ketahanan pangan
11 Juli 2024 14:34 WIB
Para akademisi saat berkumpul seminar nasional bertajuk ‘Optimalisasi Penerapan Sains Data pada Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Kerja sama untuk Menunjang Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia 2030’. ANTARA/HO-UPN Veteran Jatim
Surabaya (ANTARA) - Para akademisi dari kampus-kampus ternama di Indonesia bertemu di Surabaya untuk membahas pentingnya sains data dalam ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
Kepala Program Studi (Prodi) Sains Data UPN Veteran Jatim Dwi Arman Prasetya, di Surabaya, Kamis mengatakan para akademisi tersebut dikumpulkan dalam seminar nasional bertajuk "Optimalisasi Penerapan Sains Data pada Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Kerja sama untuk Menunjang Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia 2030".
"Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari setiap kampus seperti Institut Teknologi Bandung hingga Universitas Diponegoro. Ada 14 narasumber yang kami datangkan dalam acara ini," kata Arman.
Baca juga: BRIN: Pemanfaatan sains data dapat tingkatkan produktivitas pertanian
Arman mengungkapkan peran sains data dalam mendukung pencapaian SDGs serta ketahanan pangan dan kesehatan di Indonesia sangat krusial.
SDGs analisis data, kata dia, dapat membantu dalam pemantauan dan evaluasi progres terhadap berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Dengan analisa data kita bisa mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan akses kesehatan, hingga melindungi lingkungan," katanya.
Sementara untuk sektor ketahanan pangan, sains data bisa dipakai untuk memprediksi pola produksi dan evaluasi pertanian secara berkelanjutan. Dengan begitu bisa membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Baca juga: Rektor IPB: Kebijakan BPN harus berbasis data dan sains
"Dengan sains data yang baik, Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat secara efektif," tuturnya.
Seminar Nasional Sains Data (Senada) 2024 tersebut, kata dia, diharapkan bisa memberikan wawasan pentingnya sains data untuk mengoptimalkan produksi pangan. Tidak hanya itu, dalam bidang kesehatan juga efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat.
"Salah Satunya sains data bisa menjawab kebutuhan dokter di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Ketahanan pangan, Presiden tinjau lahan pertanian Lampung Selatan
Baca juga: Presiden Jokowi berharap pompanisasi dongkrak produktivitas pertanian
Kepala Program Studi (Prodi) Sains Data UPN Veteran Jatim Dwi Arman Prasetya, di Surabaya, Kamis mengatakan para akademisi tersebut dikumpulkan dalam seminar nasional bertajuk "Optimalisasi Penerapan Sains Data pada Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Kerja sama untuk Menunjang Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia 2030".
"Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari setiap kampus seperti Institut Teknologi Bandung hingga Universitas Diponegoro. Ada 14 narasumber yang kami datangkan dalam acara ini," kata Arman.
Baca juga: BRIN: Pemanfaatan sains data dapat tingkatkan produktivitas pertanian
Arman mengungkapkan peran sains data dalam mendukung pencapaian SDGs serta ketahanan pangan dan kesehatan di Indonesia sangat krusial.
SDGs analisis data, kata dia, dapat membantu dalam pemantauan dan evaluasi progres terhadap berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Dengan analisa data kita bisa mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan akses kesehatan, hingga melindungi lingkungan," katanya.
Sementara untuk sektor ketahanan pangan, sains data bisa dipakai untuk memprediksi pola produksi dan evaluasi pertanian secara berkelanjutan. Dengan begitu bisa membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Baca juga: Rektor IPB: Kebijakan BPN harus berbasis data dan sains
"Dengan sains data yang baik, Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat secara efektif," tuturnya.
Seminar Nasional Sains Data (Senada) 2024 tersebut, kata dia, diharapkan bisa memberikan wawasan pentingnya sains data untuk mengoptimalkan produksi pangan. Tidak hanya itu, dalam bidang kesehatan juga efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat.
"Salah Satunya sains data bisa menjawab kebutuhan dokter di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Ketahanan pangan, Presiden tinjau lahan pertanian Lampung Selatan
Baca juga: Presiden Jokowi berharap pompanisasi dongkrak produktivitas pertanian
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: