Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) memberikan pelatihan dan pendidikan tentang manajemen kepada setiap koperasi sebagai upaya mendukung tumbuh kembang koperasi dalam menyejahterakan anggotanya di bidang ekonomi wilayah itu.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Papua Barat Daya, Suardi Tamal di Sorong, Kamis, menjelaskan, koperasi merupakan ujung tombak pergerakan pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah, khususnya di provinsi ke-38 itu. Sehingga, pemerintah memandang perlu adanya sebuah dukungan lewat pelatihan manajemen supaya setiap koperasi itu bisa tumbuh dan berkembang demi meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Dengan adanya pelatihan ini tentunya akan membuka wawasan setiap pengurus koperasi tentang bagaimana manajemen koperasi itu supaya tetap tumbuh dan berkembang,"
katanya.
Menurut dia, banyak koperasi yang telah gagal menjalankan roda usaha koperasi itu karena minim pengetahuan dari aspek manajemen. Selain itu, juga dipengaruhi faktor tidak transparansi dalam menjalankan koperasi sehingga berujung pada kegagalan.
"Jadi selain kemampuan dalam mengelola koperasi tetapi juga dituntut untuk transparan dalam menjalankan roda koperasi itu," kata dia.
Di tengah kondisi krisis global, koperasi merupakan salah satu sistem atau pola pengembangan ekonomi kerakyatan yang terbukti mampu memberikan kontribusi positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Dia menjelaskan, koperasi pada dasarnya diharapkan untuk bisa secara nyata menunjang kesejahteraan masyarakat. Juga diharapkan bisa menjadi sarana bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
"Terkait itu kita pemerintah memberikan perhatian lewat pelatihan peningkatan kapasitas manajemen supaya koperasi itu tumbuh dan terarah kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas koperasi dari sisi manajemen itu, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menganggarkan dana Rp1,2 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus non fisik APBN 2024 dan dana pendamping dari APBD senilai Rp450 juta.
"Jadi selain kita memberikan pelatihan peningkatan kapasitas terhadap koperasi di Kota Sorong tetapi juga kita lakukan di Kabupaten Sorong sesuai dengan volume anggaran," kata dia.
Dia tidak menyebutkan secara detail jumlah koperasi di enam kabupaten dan kota di Papua Barat Data, karena memang provinsi-38 ini baru terbentuk sehingga pihaknya berkomitmen akan melakukan pendataan secara holistik terhadap koperasi di wilayah ini sebagai upaya untuk mengakomodasi pertumbuhan koperasi itu demi mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.