Kabut asap selimuti Kota Kualatungkal
15 Februari 2014 22:44 WIB
ilustrasi Petugas dari Manggala Agni mencoba memadamkan api yang membakar kawasan hutan gambut di Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (13/2). Sulitnya medan yang terbakar dan sumber air, membuat sejumlah petugas kesulitan untuk memadamkan api. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Jambi (ANTARA News) - Kabut asap yang diduga kiriman dari Provinsi Raiu, kini mulai menyelinuti Kota Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Berdasarkan pantauan, Sabtu, pekatnya kabut asap itu menyebabkan jarak pandang di Kota Kualatungkal dan sekitarnya pada pagi hari hanya 100 meter.
Kepala Bidang Keamanan dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Dri Handoyo saat dikonfirmasi membenarkan munculnya kabut asap di Kota Kualatungkal dan sekitarnya.
"Asap ini diduga kiriman dari provinsi tetangga Riau, yang masih dilanda kabut asap," katanya.
Ketika ditanya, Handiyo, mengatakan, kebakaran hutan di Tanjabar yang terjadi beberapa waktu lalu saat ini sudah bisa diatasidan dapat dipadamkan, namun sejumlah petugas tetap bersiaga di lokasi.
Pihaknya mengharapkan agar warga tetap mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Jika warga ingin menggarap lahan, jangan dengan cara dibakar, karena bisa merambat ke kawasan hutan.
"Kami mengharapkan peran serta warga untuk menjaga lingkungan. Apalgi saat ini sudah memasuki musim kemarau yang menyebabkan sampah atau ranting mudah terbakar," tambahnya.(*)
Berdasarkan pantauan, Sabtu, pekatnya kabut asap itu menyebabkan jarak pandang di Kota Kualatungkal dan sekitarnya pada pagi hari hanya 100 meter.
Kepala Bidang Keamanan dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Dri Handoyo saat dikonfirmasi membenarkan munculnya kabut asap di Kota Kualatungkal dan sekitarnya.
"Asap ini diduga kiriman dari provinsi tetangga Riau, yang masih dilanda kabut asap," katanya.
Ketika ditanya, Handiyo, mengatakan, kebakaran hutan di Tanjabar yang terjadi beberapa waktu lalu saat ini sudah bisa diatasidan dapat dipadamkan, namun sejumlah petugas tetap bersiaga di lokasi.
Pihaknya mengharapkan agar warga tetap mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Jika warga ingin menggarap lahan, jangan dengan cara dibakar, karena bisa merambat ke kawasan hutan.
"Kami mengharapkan peran serta warga untuk menjaga lingkungan. Apalgi saat ini sudah memasuki musim kemarau yang menyebabkan sampah atau ranting mudah terbakar," tambahnya.(*)
Pewarta: Nurul Fahmy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: