Denpasar (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menegaskan elektabilitas calon presiden Aburizal Bakrie belum meningkat tajam dibanding calon dari partai lain.

"Elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical) memang masih stagnan dan tidak seimbang dengan elektabilitas Partai Golkar. Makanya perlu melakukan langkah-langkah intensif untuk menaikkan elektabilitas Capres Golkar," katanya pada saat pembekalan "Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu" di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Ical stagnan. Pertama, ada kekhawatiran publik terhadap beberapa persoalan yang mendera Ical saat ini. Antara lain masalah Lapindo di Jawa Timur.

"Pekan lalu saya ada di Jatim bertemu kader-kader Golkar di sana. Mereka mengakui jika Lapindo menjadi kendala untuk menaikkan elektabilitas Ical. Namun kecintaan terhadap Golkar masih tinggi," katanya.

Selain itu, kata dia, ada masalah ekonomi yaitu soal usaha dari Bakrie Group. Ada kewajiban-kewajiban yang oleh publik masih dinilai belum bisa diselesaikan. Ini semua harus cepat diselesaikan dan yakin jika hal itu semua bisa menaikkan elektabilitas Ical.

Kedua, soal iklan Ical. Iklan soal Ical sudah ditayangkan sejak lama, sudah diketahui masyarakat sejak lama. Namun ternyata tidak berdampak, tidak ada korelasinya dengan elektabilitas Ical. Artinya, iklan dalam bentuk apa pun soal Ical, sama sekali tidak berpengaruh terhadap meningkatnya elektabilitas Ical.

Untuk itu Akbar Tandjung meminta harus ada kajian serius soal elektabilitas Ical. "Kalau mengenai Pencapresan asal Golkar sudah pasti Ical, tidak bisa lain karena sudah merupakan amanat Munas Golkar," kata dia.

Akbar Tandjung lebih lanjut mengatakan dalam politik perlu diperhatikan beberapa hal seperti citra, figur, isu yang berkembang, dan persepsi publik. Karena faktor-faktor inilah yang mempengaruhi keterpilihan publik.

"Karena itu, dalam politik semuanya bisa berubah termasuk soal Pencapresan Golkar. Saya harapkan agar semua kader dari pusat hingga daerah saat ini, dan dengan waktu yang tersisa, harus lebih fokus pada pemilu legislatif untuk meraih simpati rakyat dan suara sebanyak-banyaknya," katanya.(*)