Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan skala lebih dari 5 magnitudo kembali mengguncang sejumlah daerah di Bengkulu dan sekitarnya.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa gempa dengan magnitudo 5,8 terjadi Rabu malam pukul 22.32 WIB.

Titik episenter gempa tektonik tersebut berlokasi di laut pada kedalaman 13 kilometer dan berjarak 130 kilometer dari arah Barat Laut Enggano, Bengkulu.

Pada Kamis pagi pukul 04.00 WIB, BMKG kembali mendeteksi gempa dengan magnitudo 5,4.
​​​​​​
​​​​Gempa kali ini terletak di laut pada kedalaman 215 kilometer dengan koordinat 6.55 LS,101.12 BT atau 184 kilometer dari Barat Daya Enggano, Bengkulu.

Guncangan gempa dirasakan di daerah Enggano, Bengkulu Utara dengan skala intensitas III-IV MMI. Kemudian di daerah Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas III MMI, dan Putri Hijau, Bengkulu Utara dengan skala intensitas II - III MMI.

BMKG memastikan gempa tersebut adalah jenis gempa dangkal yang diakibatkan oleh adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, dan guncangan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Hingga saat ini BMKG belum mendapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

​​​​​Meski demikian, masyarakat di sekitar wilayah pusat gempa atau dalam jangkauan getaran gempa diimbau waspada seraya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.

Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Baca juga: Jakarta diprakirakan cerah berawan sepanjang hari
Baca juga: BMKG: Gempa Bengkulu akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
Baca juga: BMKG: Waspada angin kencang di sembilan kabupaten NTT hingga 15 Juli