Abu vulkanik di Kediri mulai dibersihkan, ketebalan 5-8cm
15 Februari 2014 16:07 WIB
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat dari jarak lima kilometer di Dusun Kampung Anyar, Desa Sumber Sari, Nglegok, Blitar, Jatim, Jumat (14/2/14). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Kediri (ANTARA News) - Sejumlah aparat TNI membersihkan abu sisa erupsi Gunung Kelud (1.730 mdpl) di jalan-jalan Desa Sugihwaras, Kecamtan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Komandan Kopasus Mayor Infanteri Yuni Hartono, Sabtu, mengatakan, pihaknya mengerahkan 41 anggota untuk membantu evakuasi serta pembersihan material letusan Kelud.
"Kami geser dan bersihkan material di jalan yang digunakan masyarakat. Selain aspek kesehatan, abu juga banyak memicu kecelakaan lalu lintas," katanya.
Menurutnya, ketebalan debu di lokasi itu antara 5 sampai 8cm. Dengan ketebalan itu, tentunya sangat berbahaya bagi pengendara jalan. Bukan hanya pengendara kendaraan besar, tapi juga pengendara roda dua.
Ia mengatakan, pembersihan ini dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan. Saat ini, pembersihan sudah sekitar 35 persen terutama di wilayah dekat dengan posko utama, simpang lima Gumul.
Selain pembersihan abu vulkanik, aparat TNI juga terus membantu pengevakuasian warga. Sebagian warga masih bertahan di rumahnya karena enggan meninggalkan benda dan barang-barang berharga, termasuk ternak.
Masih banyak warga di Kecamatan Puncu enggan mengungsi, padahal masuk dalam zona berbahaya.
Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas.
Komandan Kopasus Mayor Infanteri Yuni Hartono, Sabtu, mengatakan, pihaknya mengerahkan 41 anggota untuk membantu evakuasi serta pembersihan material letusan Kelud.
"Kami geser dan bersihkan material di jalan yang digunakan masyarakat. Selain aspek kesehatan, abu juga banyak memicu kecelakaan lalu lintas," katanya.
Menurutnya, ketebalan debu di lokasi itu antara 5 sampai 8cm. Dengan ketebalan itu, tentunya sangat berbahaya bagi pengendara jalan. Bukan hanya pengendara kendaraan besar, tapi juga pengendara roda dua.
Ia mengatakan, pembersihan ini dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan. Saat ini, pembersihan sudah sekitar 35 persen terutama di wilayah dekat dengan posko utama, simpang lima Gumul.
Selain pembersihan abu vulkanik, aparat TNI juga terus membantu pengevakuasian warga. Sebagian warga masih bertahan di rumahnya karena enggan meninggalkan benda dan barang-barang berharga, termasuk ternak.
Masih banyak warga di Kecamatan Puncu enggan mengungsi, padahal masuk dalam zona berbahaya.
Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: