Jakarta (ANTARA) - Microsoft memutuskan keluar dari posisi pengawas atau non-voting observer di jajaran direksi perusahaan kecerdasan buatan OpenAI.
Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu, Microsoft menilai bahwa OpenAI telah meraih kemajuan memuaskan sebagai perusahaan yang membidangi teknologi kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, Microsoft kini sudah yakin dengan arah kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan pimpinan Sam Altman tersebut.
Di sisi lain, OpenAI mengatakan bahwa tidak ada lagi yang akan mengisi posisi pengawas di dewan direksi perusahaan setelah mundurnya Microsoft.
Baca juga: Microsoft dinilai melanggar hukum persaingan usaha Uni Eropa
"Kami berterima kasih kepada Microsoft atas kepercayaannya terhadap Dewan Direksi dan arah perusahaan, dan kami berharap dapat melanjutkan kemitraan kami yang sukses ini," kata OpenAI dalam pernyataannya.
Diketahui, Microsoft menjadi pengawas direksi perusahaan OpenAI setelah Sam Altman dipecat dan kemudian dipekerjakan kembali oleh OpenAI pada tahun lalu. Selain itu, perusahaan tersebut juga merombak formasi dewan direksi dengan mengganti semua anggotanya kecuali CEO Quora Adam D'Angelo.
Formasi baru dewan direksi OpenAI terdiri atas mantan co-CEO Salesforce Bret Taylor, mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat Larry Summers, CEO Instacart Fidji Simo, mantan EVP Sony Corp Nicole Seligman, mantan CEO Bill and Melinda Gates Foundation Dr. Sue Desmond-Hellmann, mantan kepala Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat Paul Nakasone, dan Sam Altman serta D’Angelo.
Baca juga: Microsoft: 92 persen karyawan kantoran di Indonesia gunakan AI
Sejak perombakan dewan direksi OpenAI tahun lalu, sejumlah peneliti seperti Andrej Karpathy dan Ilya Sutskever memutuskan hengkang dari perusahaan tersebut.
Setelah keluar dari OpenAI, Sutskever mendirikan perusahaan baru bernama Safe Superintelligence Inc. (SSI) yang berfokus pada peningkatan keamanan AI.
Meskipun Microsoft telah meninggalkan posisi pengawas, perusahaan ini masih menguasai 49 persen saham OpenAI setelah menggelontorkan investasi hampir 13 miliar dolar AS.
Baca juga: Microsoft akan luncurkan toko aplikasi perangkat bergerak tahun ini
Baca juga: Microsoft: Komunitas "developer" RI akan pegang peran penting di dunia
Microsoft mundur dari posisi pengawas di dewan direksi OpenAI
10 Juli 2024 19:46 WIB
Arsip foto - CEO Microsoft Satya Nadella berjalan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/4/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: