Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menekankan pentingnya jaminan demokrasi pers serta media yang bebas dan independen untuk mencapai keadilan iklim dan demokrasi.

“Keadilan iklim dan demokrasi tidak mungkin tercapai tanpa jaminan dominasi pers dan keberadaan media yang independen, profesional, dan pluralistik,” kata Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matthew Downing dalam acara World Press Freedom Day 2024 di Jakarta, Rabu.

Downing menuturkan bahwa seiring perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024, Inggris percaya bahwa orang harus dapat membahas dan memperdebatkan isu-isu secara bebas, khususnya dalam membahas peran penting jurnalisme dalam aksi iklim. Termasuk di dalamnya meningkatkan kesadaran publik serta menyoroti solusi yang ada dan potensial.

“Inggris berkomitmen untuk mengangkat pelanggaran kebebasan media di seluruh dunia di semua tingkatan. Kami yakin bahwa penyalahgunaan atau pembatasan kebebasan media harus dimintai pertanggungjawaban,” ucapnya.

Lebih lanjut Downing menuturkan bahwa pada 2022, Inggris yang biasanya terkenal dengan hujan, dingin, dan gerimis, mengalami suhu 40 derajat Celsius untuk pertama kalinya. Pola cuaca yang baru dan aneh di seluruh dunia itu juga disebutnya juga terjadi di seluruh dunia.

Perubahan iklim tersebut, lanjut dia, disebabkan oleh perbuatan manusia. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa apa yang sedang terjadi adalah krisis iklim, hal itu senada dengan tinjauan global Perjanjian Paris yang disepakati di Dubai pada tahun lalu yang menyatakan dengan tegas bahwa keadaan iklim saat ini sudah keluar jalur.

Kendati ada perubahan iklim, ia menilai masyarakat tidak dapat menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk mencari solusi karena permasalahan iklim merupakan isu penting dan memiliki jangkauan yang luas untuk diserahkan kepada pemerintah. Downing menyatakan, di situlah jurnalis dan media berperan.

“Media adalah sebuah arena komunikasi publik, tempat ide-ide dipresentasikan dan diperdebatkan, tempat cerita dibentuk dan disebarkan. Pasar media iklim sangat besar. Ini adalah isu yang menentukan di zaman kita,” tuturnya.

Downing bahkan menyebut peran jurnalis di tahun 2024 semakin berat karena kini isu perubahan iklim sudah menjadi perhatian utama bagi generasi muda. Sehingga, tidak diragukan lagi bahwa pers yang bebas dan efektif adalah sumber kehidupan masyarakat yang demokratis dan sejahtera.

“Saya mendorong redaksi (media) untuk melihat perubahan iklim tidak hanya sebagai topik liputan, namun juga sebagai peluang untuk membuat konten yang menarik dan bermanfaat secara finansial,” ucap dia.

Baca juga: Wapres: Atasi krisis iklim harus dengan inovasi dan prinsip keadilan
Baca juga: Keadilan iklim semakin sulit saat populasi melampaui 8 miliar