Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Yogyakarta Rudiarto mengatakan akan berupaya memulihkan aktivitas perekonomian di kawasan Malioboro yang lumpuh akibat terdampak hujan abu vulkanik Gunung Kelud.

"Ini memang tiba-tiba. Kami akan berupaya melakukan langkah pemulihan agar perekonomian kembali normal," kata Rudiarto di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, apabila tidak segera dilakukan upaya pemulihan, abu vulkanik yang masih menyelimuti Kota Yogyakarta akan berdampak pada kerugian baik di tingkat pedagang kaki lima serta pengusaha perhotelan di sekitarnya.

Ia mengatakan melalui kerja sama antara Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) dengan Pemerintah Kota Yogyakarta serta berbagai paguyuban di kawasan Malioboro, aktivitas perekonomian di kawasan itu ditargetkan kembali normal pada Sabtu (15/2).

"Mungkin nanti kita pastikan dulu hujan abu tidak turun kembali, setelah itu langsung dilakukan pembersihan dan penyemprotan. Pokoknya kita akan lakukan kerja bakti," katanya.

Kendati demikian, apabila hujan abu hingga Sabtu masih kembali muncul, pihaknya mengimbau agar para pedagang memutuskan libur terlebih dahulu.

"Selain bahaya untuk kesehatan, barang-barang dagangan mereka justru akan rusak. Sementara pengunjung juga masih sepi," katanya.

Aktivitas pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro masih belum normal sejak hujan abu vulkanik mengguyur Kota Yogyakarta pukul 02.30 WIB dan berangsur mengalami pengurangan volume pada pukul 11.00 WIB. (LQH/M008)