"Strategi TTL itu juga sekaligus meningkatkan kepercayaan pengguna jasa, seperti pelayaran Mentari Mas Multimoda yang berkomitmen untuk sandar 100 persen di TTL dan peningkatan rute domestik pelayaran Sukses Sindo Damai untuk kapal inter-dom khususnya pada rute Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub ingatkan penerapan ISPS Code di PT Terminal Teluk Lamong
Arus peti kemas, lanjutnya, juga mengalami peningkatan dari 393.591 Teus pada semester I-2023 menjadi 417.329 di 2024 atau naik sebesar 6 persen.
"Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi pada beberapa pelayaran seperti Meratus, Mentari Mas Multimoda, SPIL, dan Sukses Sindo damai," katanya.
Arus peti kemas di Teminal Nilam yang dioperasikan oleh TTL, kata David, juga mengalami kenaikan dari 184.860 Teus pada semester I-2023 menjadi 204.677 Teus pada 2024 atau naik sebesar 10,7 persen.
"Kenaikan ini juga disebabkan tambahan kapal-kapal dari SPIL tujuan Balikpapan-Baubau," tuturnya.
Sejalan dengan peningkatan arus peti kemas, arus barang curah kering naik sebesar 27,4 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 1.600.334 Ton pada semester I-2023 menjadi 2.038.730 Ton pada periode yang sama di 2024.
"Pada semester I tahun ini, tepatnya tanggal 10 Maret 2024, TTL sukses melayani kapal MV DANAE R bermuatan 68.733 Ton jagung Brasil dengan draft 13,27 meter dan merupakan kapal draft terdalam yang pernah masuk ke Surabaya selama ini," tuturnya.
David menambahkan, peningkatan produksi peti kemas pada setiap rute layanan menjadi faktor meningkatnya arus peti kemas pada semester I-2024.
“Semester ini TTL melayani dua service baru ke China dan India, salah satunya merupakan gabungan dari tiga pelayaran Wan Hai Line, Inter Asia Line, dan KMTC Line. Ini menunjukkan kepercayaan customer ke TTL yang semakin meningkat," katanya.
Baca juga: BP: Arus peti kemas di Pelabuhan Batam meningkat 7 persen
Selanjutnya, pihaknya akan terus mendorong kinerja terminal, salah satunya adalah dengan optimalisasi aset Pelindo group.Baca juga: BP: Arus peti kemas di Pelabuhan Batam meningkat 7 persen
"Dengan penggunaan dua unit RTGC milik PT MTI sehingga sekaligus dapat meningkatkan kapasitas dinamis di lapangan," ucapnya.
"Kami yakin bersama dengan seluruh pemangku kepentingan akan mampu mewujudkan kinerja yang lebih baik di masa mendatang," katanya.