Yogyakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mendistribusikan sebanyak 150 ribu masker untuk masyarakat di seluruh wilayah provinsi ini yang terdampak hujan abu erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur.

"Masker dibagikan di jalan-jalan protokol yang meliputi kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Markas Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, dan PMI kabupaten dan kota se-DIY," kata pengurus PMI DIY bidang penanggulangan bencana Ahmad Mutaqin Alim di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pembagian masker secara gratis kepada masyarakat itu dimaksudkan untuk mengurangi risiko dampak hujan abu erupsi Gunung Kelud yang melanda wilayah DIY.

"Untuk mengurangi risiko dampak hujan abu, masyarakat hendaknya selalu mengenakan masker dengan benar (menutup dan melindungi mulut dan hidung dengan rapat) dan menggunakan masker yang baik sesuai dengan standar medis," katanya.

Jika tidak ada masker yang baik, masyarakat dapat menggunakan sapu tangan dua lapis dengan kawat dipasangkan melintang di dalam lapisan kain untuk ditempatkan di atas hidung, untuk membentuk kontur wajah sehingga menutup hidung dan mulut dengan sempurna.

Selain itu, juga menggunakan kacamata yang menutup tepi mata. Kacamata renang sangat baik digunakan, dan jangan memakai lensa kontak.

Ia mengatakan masyarakat hendaknya membasahi debu sebelum dibersihkan, tetapi jangan terlalu menggenang, menyedot debu dalam rumah dengan "vacuum cleaner" kemudian lap debu dengan kain basah. Jangan menyapu debu kering dan membuang debu kering maupun basah ke saluran pembuangan karena akan menyumbat

"Ganti pakaian setelah selesai membersihkan debu dalam rumah dan jangan mengajak anak-anak untuk membantu membersihkan debu dalam rumah. Kami mengimbau masyarakat jangan menyepelekan debu vulkanik karena partikel debu vulkanik berbahaya bagi saluran napas dan mata," katanya.

PMI DIY juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendaraan karena jarak pandang terbatas dan jalan licin. Kehati-hatian penting untuk mencegah dan menghindari kecelakaan.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang dan waspada serta mencari informasi dari lembaga resmi dan berwenang. Jangan menyebarkan informasi palsu (hoax) dari sumber-sumber yang tidak jelas," katanya.

(B015/I007)