Sesuai perjanjian, volume batu bara yang akan dipasok sebanyak 200.000 metrik ton (MT), dengan durasi pelaksanaan kontrak yaitu sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai 15 Agustus 2024.
"Batu bara yang dikirim memiliki net calorific value sebesar 4.800 kcal/kg, dengan kandungan abu 30 sampai 35 persen dengan kandungan sulfur 0,6 persen," ujar Direktur Utama SGER Welly Thomas sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Welly mengatakan pangsa batu bara global masih berpeluang tumbuh pada tahun ini, dengan Vietnam menjadi salah satu negara potensial bagi komoditas batu bara.
Menurutnya, permintaan batu bara dari Vietnam terus bertumbuh seiring dengan tumbuhnya perekonomian dan naiknya kebutuhan listrik negara tersebut.
“Kedepan kami akan terus menjajaki peluang pengiriman ke Vietnam dan juga negara lain, khususnya di Asia Tenggara, mengingat potensi kebutuhan batu bara di wilayah ini masih cukup tinggi,” ujar Welly.
Sebelumnya, SGER telah melakukan pengiriman batu bara ke Vietnam pada Agustus 2023. Perseroan meneken kerja sama penjualan batu bara ke Vietnam Oil and Gas Group, yang merupakan badan usaha milik negara di Vietnam.
Dalam perjanjian tersebut, perseroan menjual 2,5 juta ton batu bara untuk operasional secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Song Hau 1 yang berlokasi di Song Hau Power Center, Phu Xuan Hamlet, Mai Dam Town, Provinsi Hau Giang.
"Kala itu, penjualan batu bara mencapai 187,64 juta dolar AS atau setara 1,56 miliar Dong Vietnam," ujar Welly.
Seiring prospek batu bara yang positif, pihaknya menargetkan pendapatan perseroan dapat tumbuh 10 persen pada tahun ini. “Kami yakin target ini bisa tercapai. Selain menggenjot pasar baru, kami juga berfokus pada pelanggan yang sudah ada,” ujar Welly.
Sebagai informasi, Vinacomin Northern Coal merupakan konglomerasi pertambangan Vietnam, yang berfokus pada pertambangan batub ara dan mineral, dan memiliki kantor pusat di Hạ Long, Provinsi Quảng Ninh, Vietnam.
Baca juga: Pemerintah setujui lima proyek hilirisasi batu bara PKP2B
Baca juga: Kepala BRIN: Indonesia harus terbuka pada semua opsi sumber energi
Baca juga: PT Bukit Asam setor PNBP Rp4,2 triliun pada 2023