Solo (ANTARA News) - Hujan abu vulkanik cukup tebal akibat meletusnya Gunung Kelud di wilayah Kediri Jawa Timur terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat pagi.

Hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud di Jatim tersebut terjadi di kota Solo, sekitar pukul 03.00 WIB hingga sekarang kondisi masih mendung dan mengganggu pandangan pengendara kendaraan.

Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas di Jalan Adi Sucipto Surakarta baik yang sedang melintas dan parkir terlihat terkena abu vulkanik cukup tebal dari Gunung Kelud.

Selain itu, sejumlah pengendara sepeda motor mengenakan masker mengantipasi debu vulkanik yang cukup tebalnya dan kondisi pandangan mereka juga kelihatan terganggu.

Sejumlah kendaraan roda empat menyalakan lampunya karena jarak pandang cukup dekat, dan kondisi jalan juga cukup licin akibat tebalnya abu vulkanik yang menutupi jalan.

Rinto (45) salah satu pengendara warga Solo, mengatakan, hujan abu vulkanik terjadi sejak Jumat pagi hingga sekarang, sehingga mengganggu pandangan pengemudi.

"Saya harus ekstra hati-hati, selain kondisi jalan licin, juga jarak pandang terganggu," kata Rinto warga Manahan Solo. Banyak kendaraan roda dua terpelesek jatuh akibat licinnya abu vulakanik yang menutupi jalan raya.

Hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud juga terjadi di kawasan Colomadu Karanganyar. Abu terlihat beberapa centimeter menutupi mobil yang sedang parkir.

Menurut Pipin (38) warga Palem Hijau Blulukan Colomadu Karanganyar, hujan abu terjadi sejak Jumat pagi. Mobilnya yang diparkir di luar garasi terlihat terkena abu sekitar lima centimeter.

"Mobil harus dicuci secara hati-hati karena debu vulkanik bisa menggores catnya," katanya.

"Anak-anak berangkat sekolah dengan mengenakan masker, karena abu vulkanik cukup bahaya bagi kesehatan orang," kata Pipin.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar pemerintah membagikan masker kepada mayarakat di Solo, karena meletusnya Gunung Kelud terjadi hujan abu tebal hingga di kota ini.

Sementara hujan abu juga terjadi di Kabupaten Boyolali Jateng cukup tebal menutup jalan, hal ini menyebabkan banyak sepeda motor yang mengalami kecelekaan tunggal akibat licinnya jalan.

Menurut Yulianto (43) warga Siswodipuran Boyolali, akibat hujan abu banyak sekolah SD yang meliburkan siswanya. Dan sejumlah kendaraan roda dua terjatuh kecelakaan akibat licinnya jalan akibat abu vulkanik Kelud.

"Hujan abu di Boyolali merata dan ketebalannya sekitar lima centimeter. Anaknya yang masih SD diliburkan karena abu vulkanik akan mengganggu mereka," kata Yulianto. (*)